Orang Dekat Istana Disebut Cacing Kepanasan

Selasa, 15 Maret 2011 – 22:37 WIB

JAKARTA - Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD), daerah pemilihan (Dapil) Sulawesi Selatan, Bahar Ngitung menyarankan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk bersikap lebih terbuka dalam merespon pemberitaan "Yudhoyono Abused Power" yang dilansir harian The Age dan Sydney Morning Herald, terbitan Australia, Jumat (11/3) lalu.

Bersikap lebih terbuka itu, kata Bahar Ngitung, pasti akan membawa dampak positif terhadap bangsa dan negara ini sebagai negara demokrasi"Sebaliknya, kalau bersikap biasa-biasa saja, maka dunia internasional akan menilai bangsa kita tidak memiliki pemimpin yang transparan yang dijadikan indikator utama sebagai negara demokrasi," kata Bahar Ngitung, di sela-sela Sidang Paripurna DPD, Senayan Jakarta, Selasa (15/3).

Menurut Bahar, pemberitaan "Yudhoyono Abused Power" hendaknya dilihat sebagai momentum bagi SBY untuk memperlihatkan kapasitas dan kapabilitas dirinya sebagai pemimpin negara demokrasi.

"Mestinya, anggapnya saja ini sebagai "fit and proper test" bagi SBY untuk menuju panggung politik internasional

BACA JUGA: Paket Bom Bertujuan Bungkam Ulil

Untuk itu, SBY harus menggunakan hak jawabnya jika merasa difitnah oleh media
Langkah ini mejadi penting dan strategis bagi seorang kepala negara untuk memberikan pelajaran bagi seluruh pejabat negeri ini dalam menyikapi pers yang tidak berimbang," tegasnya.

Bersikap diam atau sebaliknya menghimbau agar para menteri memboikot media massa sebagaimana yang pernah dilakukan oleh Seskab, lanjutnya, itu sama sekali tidak mendidik pejabat negeri ini yang lebih cenderung arogan dalam menghadapi pers.

Lebih lanjut, Bahar juga mengkritisi lingkaran SBY yang bersikap bagaikan cacing kepanasan disaat SBY diberitakan negatif oleh media asing.

"Padahal jika saja lingkaran SBY itu sedikit kreatif, momen itu hendaknya dimanfaatkan oleh mereka untuk mendorong SBY menghadapi tudingan itu secara terbuka sesuai dengan kaedah-kaedah jurnalistik internasional, yakni gunakan hak jawab secara proporsional hingga masyarakat dunia tahun bahwa SBY ternyata sosok yang cekatan dalam menghadapi media massa internasional," sarannya.

Terakhir, Bahar menyatakan bahwa momen penting itu tidak akan pernah terulang

BACA JUGA: Kurang Koordinasi, Kapolri Didesak Evaluasi Polda Metro

"Dengan demikian saya meyakini bahwa SBY belum akan tercatat sebagai tokoh dunia yang terbilang terampil menghadapi serangan media," tukasnya
(fas/jpnn)

BACA JUGA: Gegana Terlambat, Densus Turun Tangan

BACA ARTIKEL LAINNYA... SBY Didesak Suruh Aparat Lindungi Warga dari Teror


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler