jpnn.com, BATANG HARI - Biasanya orang tua alias wali murid cenderung menyerahkan sepenuhnya masalah perkembangan belajar anak pada sekolah dan guru.
Namun, contoh praktik baik dilakukan para orang tua wali murid di SMPN 3 Muara Bulian, Batang Hari, Jambi
BACA JUGA: Ternyata Membuat Batik Jumputan Jambi tak Sulit, Lihat Nih Caranya
Mereka membentuk paguyuban wali murid per kelas agar bisa mengawasi anak-anaknya.
"Kami kemudian membuat grup WhatsApp di paguyuban itu yang berisi wali murid, wali kelas dan kepala sekolah ataupun wakil kepala sekolah. Forum grup itu untuk berbagi informasi," kata Amir Hamzah salah satu wali murid yang menjadi Ketua Paguyuban kelas 8/3 di SMPN 3 Muara Bulian.
BACA JUGA: Nafisa, Bawa Nama Batang Hari di Festival Literasi Nasional
BACA JUGA : Kesibukan Satpol PP Bulan Ini Kejar 177 Siswa Bolos Sekolah
Amir yang juga alumnus sekolah itu mengatakan, orang tua berdiskusi dalam forum paguyuban untuk membahas semua perkembangan anak bersama pihak sekolah.
BACA JUGA: 200 Sekolah di Batang Hari Bisa Berubah dengan Praktik Baik
Sebagian orang tua juga ikut diberi pelatihan lewat program Tanoto Foundation yang bermitra dengan SMPN 3 Muara Bulian agar aktif mendukung sistem belajar mengajar di sekolah.
Tak jarang wali murid mengumpulkan dana untuk memperbaiki fasilitas dalam kelas anak mereka.
"Kalau ada kursi meja rusak kami perbaiki. Bagi orang tua yang kurang mampu, mereka menyumbangkan tenaga, dengan membuat kursi atau meja, yang lain yang membeli bahan-bahannya. Pokoknya kami kerja sama demi anak-anak kami," sambungnya.
Hal itu juga diakui Masturah, wali murid yang sudah dua kali menjadi bendahara paguyuban untuk kelas VIII/2.
"Kami semua mengumpulkan dana untuk memperbaiki fasilitas dalam kelas anak. Bagi orang tua yang tidak mampu mereka akan sumbang tenaga," kata Masturah.
BACA JUGA : Kisah Pak Guru Honorer K2, Usai Mengajar Cari Kayu Bakar, Istri Pergi Ogah Kembali
Sementara itu, Laila Muntaz, ketua paguyuban wali murid dari kelas VII/8 mengatakan lewat keaktifan orang tua di forum itu, bisa memantau perkembangan anak-anak mereka.
"Apabila ada masalah kami bisa langsung bertanya pada wali kelas maupun wakil kepala sekolah," kata Laila.
Apalagi, dia punya dua anak yang menimba ilmu di sekolah itu. Bila terjadi sesuatu, Laila bisa bertanya langsung pada wali kelas.
Keaktifan dari para orang tua ini juga diakui Ermawati, Wakil Kepala Sekolah SMPN 3 Muara Bulian bidang kurikulum.
BACA JUGA : Pesan Pak Jokowi Untuk Para Guru
Dia mengatakan anak tidak punya cela untuk bolos sekolah, karena orang tua bisa memantau lewat wali kelas di grup WA paguyuban.
"Pernah ada anak bolos sekolah, wali kelas tanyakan di grup WA, si anak langsung dicari orang tuanya dan diantarkan kembali ke sekolah. Anaknya gak jadi bolos," ujar Ermawati.
Dia mengakui, keaktifan orang tua sangat membantu pihak sekolah dalam membina para murid di kegiatan belajar mengajar. Apalagi para orang tua sangat aktif dalam forum itu.
Tak heran jika banyak anak berprestasi muncul dari sekolah itu, karena para orang tua dan guru yang mengikuti program pelatihan PINTAR di Tanoto Foundation benar-benar menjalankan semua inovasi baru di sekolah untuk kemajuan pendidikan para murid. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 26 Sekolah di Batang Hari Berhasil Berbenah lewat Program PINTAR
Redaktur & Reporter : Natalia