Organda DKI Sebut Sopir di Tanah Abang Diancam untuk Demo

Selasa, 30 Januari 2018 – 16:07 WIB
Mikrolet di kawasan Tanjung Priok. Foto: M Adil/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPD Organda DKI Shafruhan (Organisasi Angkutan Darat) Sinungan mengatakan sopir angkut rute Tanah Abang yang berdemo di Balai Kota DKI, Senin (22/1) lalu bersifat paksaan.

Menurut dia, para sopir angkut diancam oleh oknum tak bertanggung jawab agar berdemo.

BACA JUGA: Kebijakan Anies Dikritik Terus, Haji Lulung Panas

"Sabtu-Minggu yang lalu itu, jadi sudah kami kumpulkan pengemudi-pengemudi M08 dan M10. Mereka sebenarnya tidak mau ada demo," kata Shafruhan di Balai Kota DKI, Selasa (30/1).

Shafruhan menjelaskan, Pemprov DKI menutup Jalan Jati Baru Raya berdasarkan koordinasi dengan Organda DKI dan para sopir lokal.

BACA JUGA: Pentolan PDIP: Anies Tak Bisa Pakai Diskresi di Tanah Abang

Para sopir menilai penataan harus dilakukan untuk masa depan Tanah Abang yang lebih baik.

"Karena kawasan Tanah Abang itu kan crowded-nya luar biasa. Begitu masuk, mau keluar lagi, satu jam, bahkan kadang-kadang lebih. Karena tingkat kemacetannya yang luar biasa," kata dia.

BACA JUGA: Pemprov DKI Tegaskan Tak Buka Jalan di Tanah Abang

Dia juga menyampaikan bahwa antara sopir angkot dan pengusaha tidak jauh berbeda.

Selama ini, menurut Shafruhan, sopir rugi waktu dan bensin karena kemacetan di Tanah Abang.

"Makanya kami sepakat. Karena kemudian di dalamnya bagaimana supaya penumpang pada saat keluar juga terbantu gitu," kata dia.

Sebelumnya, para sopir angkot berdemo di depan Balai Kota DKI, Senin (22/1) lalu.

Mereka protes kebijakan Pemprov DKI menutup Jalan Jati Baru Raya karena mengurangi omzet mereka sampai 50 persen. (tan/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sandi Pengin Undang Warga Pembuat Petisi soal Tanah Abang


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler