DENPASAR - Pemerintah didesak untuk membubarkan ormas-ormas yang selama ini merongrong ideologi dan falsafah negara, PancasilaJika tidak, ada langkah dan tindakan tegas terhadap ormas seperti itu, maka akan menimbulkan gejolak yang lebih berbahaya dimasa mendatang.
Hal tersebut dikemukakan Ketua PBNU Masdar Farid Mas’udi dan pengamat politik Yudi Latif dalam sesi kedua Seminar Nasional Wawasan Kebangsaan yang diselenggarakan Pengurus Daerah XIV GM FKPPI, bertajuk "Revitalisasi Pancasila Menyongsong Era Pasifik", Sabtu (3/12) di Denpasar, Bali.
"Kenapa terhadap organisasi-organisasi yang selama ini merongrong Pancasila, pemerintah tidak bertindak? Kesannya pemerintah tidak punya keberanian untuk melakukan pelarangan, padahal dasar untuk melakukan pelarangan ada dan jelas
BACA JUGA: Internal KPK Siap Awasi Pimpinan Baru
Jadi problemnya negara ini ada pemimpin atau tidak?" kata Masdar farid Mas'udi.Ditegaskan Masdar, apabila Pancasila dinilai sangat penting sebagai ideologi dan falsafah negara, bahkan seperti layaknya agama bangsa, maka tentu yang paling bertanggungjawab untuk menjadi teladan dalam menjalankan agama Pancasila ini pastinya adalah para pemimpin masyarakat dan bangsa ini.
Masdar mengumpamakan kita menganut agama Islam, kalau ulamanya tidak bisa memberikan keteladanan, pasti akan diingkari begitu saja oleh umatnya dan tidak ada makna apa-apa
BACA JUGA: KPK Mulai Selidik Jejak Nazaruddin di Kemendiknas
Dalam kontek organisasi, maka organisasi yang tidak sesuai, apalagi merongrong Pancasila, ya bubarkan dongBACA JUGA: Disergap OPM, Dua Brimob Mabes Tewas
Harus tegas menghadapi radikalisme dan ormas yang jelas-jelas bertentangan dengan Pancasila," pinta Masdar.Pandangan sama dikemukakan Direktur Eksekutif Reforms Institute Yudi LatifSaat ini negara membutuhkan keteladanan pemimpin bangsa dan negaraKarena itu, para penyelenggara negara harus berani dan tegas dalam menghadapi godaan dan rongrongan terhadap Pancasila.
"Bahwa ketidaktaatan dan penyelewengan atas nilai-nilai Pancasila terutama oleh penyelenggara negara, menyebabkan Pancasila sebagai bintang meredupSebaliknya, ormas yang jelas-jelas bertentangan dengan Pancasila malah bersinarSituasi ini harus dikembalikanSingkirkan ormas yang membuat rumah Indonesia menjadi gelap," ujar Yudi Latif.
Dalam kesempatan itu Yudi juga mengingatkan bahwa 13 tahun setelah reformasi digulirkan, perkembangan demokrasi di Indonesia bisa diibaratkan tenunan yang robek, karena simpul yang rapuh, karena Pancasila dilupakan.
"Sehingga banyak orang mulai sanksi dengan janji demokrasi di negeri iniJika demokrasi Indonesia kian diragukan kemaslahatannya, perkembangan demokrasi itu cenderung tercerabut dari jiwa kekeluargaan yakni jiwa Pancasila," pungkasnya(fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Abraham Dapat Suntikan Semangat Dari Istri
Redaktur : Tim Redaksi