jpnn.com - jpnn.com - Sejak Oktober tahun lalu, perkuliahan di Fakultas Kesehatan Universitas Papua (FK Unipa) berhenti.
Penyebabnya kampus pecahan Universitas Cenderawasih itu kekurangan dosen kedokteran.
BACA JUGA: Dosen Malas Tulis Karya Ilmiah, Tunjangan Dicabut
Dirjen Sumber Daya Iptek-Dikti Kemenristekdikti Ali Ghufron Mukti membenarkan bahwa perkuliahan di FK Unipa sudah berhenti sejak beberapa bulan lalu.
Penyebabnya adalah dosen-dosen yang selama ini didatangkan dari FK Universitas Indonesia (UI) tidak bisa mengajar lagi ke sana.
BACA JUGA: Alumni SMK Berpeluang Kerja di Australia
Ghufron menceritakan FK di Unipa lahir karena kerjasama dengan FK UI. Saat kerjasama ditetapkan pada 2014 lalu, ada komitmen dari Pemda Sorong untuk membantu dana transportasi dan akomodasi dosen-dosen dari FK UI.
’’Kemudian tidak sesuai dengan perencanaan. Uang dari pemda kesulitan,’’ jelas Ghufron.
BACA JUGA: Di SDN 9 Mimika, Jam Belajar Terbatas Karena Panas
Guru besar UGM Jogjakarta itu menjelaskan FK Unipa sebenarnya bukan sama sekali tidak memiliki dosen sendiri.
Kondisi yang ada saat ini, dosen FK Unipa tidak mencukupi untuk mengajar ratusan mahasiswa mahasiswa.
Ghufron menceritakan meskipun dosen yang didatangkan dari FK UI itu statusnya PNS, namun tetap memutuhkan ongkos yang besar.
Selain jumlah dosen dari FK UI yang banyak, kehadiran mereka dalam sebulan bisa berkali-kali. Dia menjelaskan akan mencarikan solusi supaya perkuliahan di FK Unipa bisa kembali berjalan.
Kepala Kantor Humas UI Rifelly Dewi Astuti menuturkan memang ada kerjasama antara FK UI, FK Unipa, dengan pemda setempat.
Setiap semester FK UI menyiapkan tiga modul perkuliahan. ’’Jumlah dosen dari FK UI sekitar 20 sampai 25 orang,’’ jelasnya.
Dia menegaskan kasus berhentinya kuliah FK di Unipa bukan karena dosen FK UI tidak mau mengajar lagi.
Menurutnya dosen-dosen FK UI sangat bersedia mengajar di FK Unipa dan melanjutkan kerjasama yang sudah terjalin tiga tahun itu.
’’Namun saat ini keberangkatan dosen-dosen dari FK UI ke Unipa terkendala permasalahan internal Unipa,’’ pungkasnya.
Wakil Ketua Komisi X DPR Ferdiansyah meminta kasus berhentinya penyelenggaraan pendidikan di FK Unipa harus jadi pelajaran pemerintah.
’’Kemenristekdikti jangan terlalu mengumbar perizinan FK-FK baru,’’ jelasnya. Sebab pembukaan FK baru harus diikuti kajian ketersediaan dosennya.
Dia tidak ingin FK yang sudah menjaring mahasiswa, berhenti di tengah jalan karena dosennya tidak cukup.
Penyelenggaraan FK di Unipa ini terjalin atas komitmen bersama antara Unipa, UI, dan Pemkab Sorong pada 2014.
Pihak Pemkab Sorong bersedia menyiapkan anggaran Rp 107 miliar untuk diberikan secara berkala setiap tahun kepada Unipa.
Sayangnya pembayaran untuk tahun akademik 2016/2017 sebesar Rp 21 miliar hingga menjelang tutup tahun 2016 belum dicairkan. Akibatnya biaya transportasi dan akomodasi dosen dari UI tidak tersedia. (wan)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kaget Lihat Para Siswa Pakai Baju dari Kulit Kayu
Redaktur & Reporter : Soetomo