Otomotif Rawan Tahun Depan

Jumat, 10 Oktober 2008 – 12:53 WIB
JAKARTA - Sektor otomotif tak luput dari imbas gejolak perekonomian globalNamun, menurut Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Bambang Trisulo, gejolak krisis yang terjadi tahun ini belum mempengaruhi pasar otomotif 2008

BACA JUGA: ADB: Krisis Asia Tak Akan Terulang

Imbas krisis baru dirasakan pelaku industri otomotif pada awal tahun depan
'' Tahun 2008 relatif aman, tapi 2009 harus benar-benar waspada,'' ujarnya kepada Jawa Pos, Kamis (9/10).

Bambang mengatakan, pasar otomotif tahun ini diperkirakan masih cukup tinggi

BACA JUGA: AS Kaji Opsi Ambil-Alih Bank Bermasalah

Pasalnya, hingga akhir tahun nanti, permintaan (demand) tertolong inden yang sudah masuk sejak bulan lalu
''Karena itu, penjualan akan relatif stabil

BACA JUGA: Bapepam Meningkatkan Porsi Saham Buyback Perseroan

Kalaupun bulan ini turun, itu lebih disebabkan banyaknya hari libur karena Lebaran,'' katanya.

Berdasar data terakhir yang dirilis Gaikindo, penjualan mobil periode Januari-Agustus 2008 sudah mencapai 411.983 unitBambang optimistis, hingga akhir tahun nanti, penjualan tetap bisa mendekati angka 580.000 unit, atau jauh di atas target awal Gaikindo sebesar 520.000 unit.

Ketahanan pasar otomotif sendiri baru akan diuji pada awal tahun depanSebab, penjualan otomotif pada periode tersebut ditentukan oleh banyak sedikitnya inden yang masuk pada periode Oktober hingga Desember 2008''Kita lihat saja nanti, kalau angka inden turun drastis, berarti krisis benar-benar memukul otomotif,'' terangnya.

Bambang menjelaskan, ada tiga faktor yang akan menentukan arah pasar otomotif nasionalYakni tingkat suku bunga, nilai tukar rupiah, dan tingkat inflasi''Kalau ketiganya kondusif, otomotif akan bertahan,'' tuturnya

Menurut Bambang, keputusan Bank Indonesia yang baru saja menaikkan BI Rate ke level 9,5 persen sudah membuat pelaku usaha otomotif was-was''Mudah-mudahan tidak naik lagiSebab kalau sampai double digit, bakal berat,'' ujarnya.

Selama ini, suku bunga memang menjadi faktor sensitif bagi industri otomotifPasalnya, sekitar 80 persen pembelian mobil di Indonesia dilakukan secara kreditSehingga tinggi rendahnya suku bunga bakal sangat mempengaruhi kemampuan pembeli.

Dihubungi terpisah, Ketua Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) Gunadi Sindhuwinata mengatakan, isu suku bunga bakal menjadi faktor yang sangat menentukan pasar otomotif roda dua''Langkah BI yang dua kali menaikkan suku bunga dalam tiga bulan terakhir sudah membuat otomotif tertekan,'' ujar Gunadi yang juga Presiden Direktur PT Indomobil Group.

Meski demikian, kata dia, otomotif roda dua masih akan tetap bertahan selama suku bunga masih single digit''Sebab, mayoritas pembelian sepeda motor dilakukan secara kredit,'' timpalnya(owi/bas)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Anggaran Rp 100 Triliun Nganggur


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler