jpnn.com, PALEMBANG - Kondisi Rani Arvita masih shock. Setelah ditangkap tangan oleh tim Saber Pungli Polresta Palembang yang dibantu Polda Sumsel pada Kamis lalu sekitar pukul 15.30 WIB, wajah Kasubsi sengketa dan konflik Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Palembang itu memucat.
Saat pers rilis oleh Kapolda Sumsel Irjen Agung Budi Maryoto di Mapolda Sumsel, Rani tidak dihadirkan langsung ke hadapan media.
BACA JUGA: Sutarmidji: Kalau Saya Menterinya, Enam Bulan Selesai
Dia berada di samping meja penjagaan gedung utama dan dibatasi dengan sekat kaca.
Setelah rilis, dia langsung dibawa ke Honda Mobilio putih menuju Mapolresta Palembang.
BACA JUGA: Gubernur Erry: Ini Memalukan, Wajah Sumut Tecoreng Lagi
Tak ada sepatah kata pun yang keluar dari mulutnya.
Agung membenarkan adanya operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Rani Arvita di Kantor BPN Kota Palembang di Jalan Kapten A. Rivai.
BACA JUGA: Pejabat Sumut Kena OTT Usai Ikuti Acara MoU dengan KPK
Pihaknya juga mengamankan barang bukti uang Rp 5 juta.
Barang bukti lain yang diamankan adalah handphone Vivo V5 dan Samsung S7 Edge berwarna gold.
''Uang Rp 5 juta tersebut dalam amplop putih dan sudah dimasukkan ke laci. Itu sudah cukup untuk pidana dan dijadikan tersangka. Juga diklopkan dengan bukti SMS permintaan uang. Jadi, semua unsur memenuhi,'' kata Agung.
Hanya, kondisi Rani yang masih shock membuat penyidik belum banyak bertanya.
''Sekarang mau ditanya penyidik, dia langsung pingsan. Jadi, supaya paham, kami hormati kondisinya. Tunggu tenang dulu, baru penyidikan dilanjutkan lagi,'' sambungnya.
Kronologi kasus tersebut. Menurut Agung, ada sengketa lahan 1.000 meter persegi di Taman Kenten antara Hodijah (pemilik tanah dan bangunan) versus Margono Mangkunegoro (pembeli).
Dalam perjalanannya, ternyata tanah itu diklaim Maimunah dan Rahman Ali sebagai miliknya.
Keduanya menggugat Hodijah, Margono, dan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Palembang. (vis/c22/ami/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dua Oknum Dishub DKI Ditangkap Tim Saber Pungli
Redaktur & Reporter : Natalia