jpnn.com - jpnn.com - Lembaga pemeringkat Moody’s menaikkan outlook rating Indonesia dari stabil menjadi positif.
Meski begitu, pemerintah tetap memperbaiki sejumlah kebijakan.
BACA JUGA: Lifting Minyak Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, dalam laporannya, Moody’s menyebut sejumlah risiko yang harus diperhatikan.
Namun, dia meyakini bahwa pemerintah akan terus memperkuat, baik dari sisi kebijakan maupun fundamental.
BACA JUGA: Mas Tjahjo: Yang gak Fokus Kita Coret
”Persepsi terhadap risiko itu bisa dirasionalkan, akan sangat membantu dalam menjelaskan, dan menjalankan program,” ujarnya di Kompleks DPR RI, Jakarta, Kamis (9/2).
Sri Mulyani menuturkan, perbaikan dapat dilakukan, antara lain, penguatan APBN.
BACA JUGA: Regulasi Dasar Perekonomian Bakal Banyak Berubah
”Jadi, kami terus memperbaiki informasi dan kredibilitas informasi. Selain itu, yang paling penting adalah policy-nya dijalankan dengan betul,” imbuhnya.
Moody’s menyematkan rating atas surat utang Indonesia di posisi Baa3 atau investment grade (layak investasi).
Moody’s merupakan satu di antara tiga lembaga pemeringkat yang paling dipercaya investor global selain Fitch Ratings dan Standard & Poors (S&P).
Namun, S&P hingga kini belum memberikan peringkat investment grade kepada Indonesia.
Di sisi lain,Menko Perekonomian Darmin Nasution mengungkapkan, perbaikan outlook rating merupakan konfirmasi atas kredibilitas APBN.
”Kami makin realistis. Kami lebih kredibel. Ada faktor bagi lembaga rating,” ujarnya.
Namun, dia menuturkan bahwa investor tidak hanya melihat kajian satu lembaga rating.
Indikator-indikator lain juga dianggap menentukan iklim investasi ke depan.
”Dunia ini enggak selalu dipengaruhi satu suara. (Donald) Trump pun memiliki pengaruh. Karena itu, jika tidak sebagus yang kita inginkan, tapi kalau berpengaruh, hal itu juga ada. Terutama kepercayaan orang untuk berinvestasi,” jelasnya.
Sementara itu, Gubernur Bank Indonesia Agus D.W. Martowardojo mengatakan, perbaikan outlook Moody’s merupakan kelanjutan pengakuan oleh lembaga internasional atas keberhasilan Indonesia dalam menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.
Hal itu diharapkan mampu memberikan suasana kondusif bagi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
”BI terus menjaga kedisiplinan dalam pengelolaan makroekonomi dan memperkuat koordinasi dengan pemerintah,” tambahnya. (dee/rin/c16/sof)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ekonomi Memang Tumbuh, Tapi Rakyat Susah
Redaktur & Reporter : Ragil