JAKARTA - Kementerian Perdagangan memacu peningkatan ekspor dengan penyediaan anggaran untuk pengembangan ekspor mencapai Rp 276 miliarAnggaran tersebut salah satunya dipergunakan untuk kegiatan diplomasi baik bilateral, regional maupun multilateral
BACA JUGA: DPR Minta Perusahaan Distribusi BBM Bersubsidi Diinvestigasi
Serta meningkatkan promosi komoditas ekspor ke negara dengan pertumbuhan ekonomi tinggi.Sekjen Kementerian Perdagangan Ardiansyah Parman mengatakan peningkatan ekspor mendapat porsi sebesar 30 persen total anggaran sejumlah Rp 2,1 miliar
BACA JUGA: DPR Soroti Kinerja BPH Migas
"Upaya peningkatan ekspor tersebut melalui diplomasi atau pembukaan akses pasar, promosi dan fasilitasi pelaku usaha yang berorientasi ekspor," kata dia, Senin (6/6).Rangkaian peningkatan ekspor tersebut termasuk promosi ke negara di luar tujuan tradisional
BACA JUGA: NTB Merasa Masih Berpeluang Miliki Saham Newmont
"Nah pasar seperti itu harus kita manfaatkanSebab seperti negara di Eropa dan Amerika hanya dua persen," tandasnya.Dalam anggaran Kemendag 2011 disebutkan total anggaran mencapai Rp 2,1 miliarRincian peningkatan ekspor meliputi untuk pengembangan ekspor Rp 276,2 miliar, peningkatan kerjasama perdagangan internasional Rp 111,7 miliar dan peningkatan perdagangan luar negeri Rp 118,9 miliarKendati ekspor terus dipacu, serbuan produk impor pun tak kalah agresif.
"Bicara mengenai impor harus teliti, karena selama ini kebanyakan impor berupa bahan baku dan barang modal yang menunjukkan ada aktivitas industriDari record kita, impor barang konsumsi di bawah sepuluh persen dari total imporMemang, porsi impor barang konsumsi ada peningkatan tapi tetap rendahNah untuk itu, harus diimbangi dengan pengembangan usaha kecil menengah yang banyak memproduksi barang konsumsi," tandas Ardiansyah.
Di sisi lain pihaknya juga melakukan penguatan pasar dalam negeriYakni dengan menggunakan instrumen yg disepakati internasional, seperti safeguard dan antidumpingSerta, melakukan standardisasi dan pengawasan barang beredarAnggaran yang disediakan untuk program perdagangan dalam negeri mencapai Rp 758,9 miliar"Keduanya baik ekspor dan penguatan pasar dalam sama-sama ditingkatkan," kata dia.
Ditambahkan Dirjen Perdagangan Luar Negeri Deddy Saleh, ekspor ke negara-negara non tradisional terus meningkat, termasuk ke AseanDikatakan, selama ini pasar asean belum tergarap secara maksimalNah dengan keberadaan Asean Free Trade Agreement yang membuat bea masuk menjadi turun, pasar Asean dapat jadi potensi besar
"Termasuk ke Tiongkok, selama ini produk tekstil banyak masuk dari sanaTernyata, bahan untuk tekstil seperti benag berasal dari produksi kita juga," urai dia(res)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menperin Dukung Pembatasan Truk Permanen
Redaktur : Tim Redaksi