Pak JK, Mahasiswa Tak Ingin Anda Resmikan Lokasi Wisata di Bintan Itu

Sabtu, 30 Mei 2015 – 00:45 WIB

jpnn.com - TANJUNGPINANG - Puluhan mahasiswa dari berbagai kampus di kota Tanjungpinang yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Kepri (Gempar) menggelar aksi untuk rasa di Bundaran Pamedan, kota Tanjungpinang, Jumat (29/5) Sore.

Aksi ini dilakukan sebagai bentukan atas penolakan terkait rencana kedatangan wakil Presiden RI, Jusuf Kalla ke Kabupaten Bintan untuk meresmikan lokasi wisata baru di Kabupaten Bintan yang bernama Lagoi Bay di Kawasan Wisata Lagoi, Kecamatan Teluk Sebong.

BACA JUGA: Gaji ke-13 dan Rapelan segera Dibayar

"Kami menolak kedatangannya jika hanya untuk meresmikan tempat hiburan itu. Saat ini masyarakat bukan butuh acara-acara seremoni itu, tetapi kerja nyata mewujudkan kesejahteraan dan peningkatan mutu masyarakat di Kepri, khususnya bidang pendidikan, makanya kami menolak," ujar Koordinator Aksi, Jasman.

Jasman juga mengatakan seharusnya, Jusuf Kalla sebagai Wakil presiden bisa melakukan kerja-kerja lebih penting dalam kesempatannya mengujungi Kepulauan Riau itu, untuk menyelesaikan persoalan-persoalan besar yang terjadi disini.

BACA JUGA: Tolak KLB KNPI, Solid Dukung Kepemimpinan Rifai

"Mungkin lebih penting dalam kesempatan itu dia melakukan sidak ke lokasi-lokasi pasca tambang disini yang tidak dilakukan reklamasi karena dananya dikorupsi oleh para pejabat, yang menjadikan tanah disini gersang dan lahan terbuka kuning dimana-mana," kata dia.

Ditambahkannya, aksi yang digelar ini tidak hanya akan dilakukan pada saat ini. Namun pihaknya akan terus melancarkan aksi unjuk rasa dengan tuntutan penolakana atas kunjungan Wapres Jusuf Kalla hingga pada hari H nanti yang dijadwalkan tiba di Kepulauan Riau pada Minggu, 31 Mei 2015.

BACA JUGA: Ini Saran Penting untuk Pansel KPK, Mohon Disimak

"Kami akan terus menggelar aksi, sampai di hari kedatangannya," ucapnya.

Pantauan di lapangan, para mahasiswa tampak membawa beberapa poster berisikan tuntutan mereka. Selain melakukan orasi, para mahasiswa juga sempat melakukan pembakaran ban di tengah jalan hingga sempat mengganggu para pengguna jalan raya yang melintas. 

Aksi yang dimulai dari pukul 14:00 WIB itu pun akhirnya membubarkan diri pada pukul 17:00 WIB yang ditutup dengan membacakan pernyataan sikap dan tuntutan mereka dalam aksi itu.(cr10/ray/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hadirkan 15 Saksi, KPK Gelar Rekonstruksi Kasus Korupsi Ratu Atut


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler