Pak Jokowi, Tolong Jangan Kesampingkan Pendidikan demi Infrastruktur

Kamis, 04 Agustus 2016 – 20:40 WIB
Presiden Joko Widodo saat memperkenalkan Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) pada 2015 silam. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com - JAKARTA - Anggota Komisi X DPR RI, Rinto Subekti minta Presiden Joko Widodo tidak memandang sebelah mata sektor pendidikan hanya demi menggenjot dana pembangunan infrastruktur. Pasalnya, pendidikan adalah landasan dasar kemajuan bangsa.

"Pendidikan sangat penting. Jadi presiden saya minta jangan pandang sebelah mata dunia pendidikan dan fanatik terhadap pembangunan infrastruktur," kata Rinto melalui rilisnya Kamis (4/8), usai melakukan kunjungan kerja ke Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

BACA JUGA: KPK Pastikan Usut Dugaan Permainan di Kasasi Sengketa Golkar

Politikus Partai Demokrat itu menambahkan, pendidikan harusnya menjadi dasar kemajuan bangsa. Karenanya  dia berharap agar anggaran pendidikan sesegera mungkin bisa ditingkatkan.

"Jangan hanya mendorong-dorong perguruan tinggi menjadi badan layanan umum atau perguruan tinggi negeri badan hukum, di sisi lain anggarannya dipangkas," ujarnya.

BACA JUGA: Hakim Hingga Pejabat Pengadilan Diduga Order Perkara ke Andri

Ia menjelaskan, pendidikan mulai dasar hingga perguruan merupakan satu kesatuan dalam proses pembangunan sumber daya manusia. Karenanya, prosesnya pun tidak bisa dipisahkan

"Jadi pengurangan anggaran sektor pendidikan sama saja artinya menggerus proses pencerdasan warga negara," tegasnya.

BACA JUGA: APP dan Yayasan Belantara Restorasi Lahan Terdegradasi

Wakil rakyat dari daerah pemilihan Jawa Tengah IV itu mengakui alokasi anggaran pendidikan di APBN memang sudah mencapai 20 persen sebagaimana amanat konstitusi. Namun, katanya, anggaran itu tersebar di 18 kementerian dan lembaga negara lainnya.

"Ke depan DPR mendorong alokasi 20 persen anggaran pendidikan di APBN murni dikelola Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Kementerian Ristek Dikti," pungkasnya.(fas/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ariesman Tak Bantah soal Kontribusi Tambahan 15 Persen


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler