Pakai Earphone Sambil Jalan Kaki, Terserempet KA

Senin, 10 Desember 2018 – 17:26 WIB
Kereta api. Foto Yessy Artada/jpnn.com

jpnn.com, SURABAYA - Nyawa Nurul Anwar nyaris melayang gara-gara menggunakan earphone. Pria 25 tahun yang berjalan di pinggir rel Pasar Dupak Bangunsari itu tidak mendengar teriakan warga lantaran menggunakan earphone.

Tubuhnya terpelanting setelah terserempet KRD jurusan Surabaya-Sidoarjo. Kecelakaan itu terjadi pukul 10.55 pada Minggu (9/12).

BACA JUGA: Mobil Terseret Kereta Api 10 Meter, Penumpang Selamat

Agus, 55, salah seorang saksi, mengungkapkan, awalnya korban berjalan kaki dari Gang Dupak Bangunsari.

Dia berjalan di pinggir rel menuju arah Jalan Dupak. Saat berjalan, dia memakai earphone.

BACA JUGA: Surabaya Membara, Polisi Periksa Masinis Kereta Api

Ketika itu melintas KRD dari arah belakang korban. ''KRD jurusan Sidoarjo,'' kata Agus.

Mengetahui hal tersebut, Agus bersama warga lain sekuat tenaga meneriaki Anwar. Namun, teriakan itu tidak digubris Anwar. Dia tetap asyik dengan earphone yang menempel di telinga.

BACA JUGA: Penonton Surabaya Membara Tewas, Begini Penjelasan PT. KAI

Anwar juga tidak mendengar suara peringatan saat kereta melintas. Padahal, saat itu banyak pengendara yang berhenti.

Palang pintu kereta juga sudah tertutup. ''Tapi, gang yang dilewati Anwar kan ada di dalam palang pintu,'' tambah Agus.

Bahkan, kereta di belakang Anwar tak henti-henti membunyikan klakson. Posisinya sudah sangat dekat dengan Anwar.

Haryono, 46, saksi lain, mengungkapkan, sebelum Anwar terserempet kereta, warga berteriak histeris. Mereka memperingatkan Anwar agar menjauh dari rel kereta.

Sebab, jarak Anwar dengan rel kereta sangat dekat. Sekitar satu meter. ''Awas, awas, kereta...'' kata Haryono menirukan teriakan warga siang itu.

Namun, teriakan tersebut juga tidak membuat Anwar segera menjauh. Dia tidak mendengar teriakan warga.

Hingga akhirnya, dia terserempet kereta. Tubuhnya terpental ke arah barat dan langsung tersungkur, tetapi masih sadar.

''Korban mengeluarkan banyak darah,'' tambah Haryono.

Setelah kereta melintas, warga mendekati Anwar. Mereka memastikan keadaan Anwar. ''Dia masih hidup,'' ucap Haryono.

Warga kemudian memanggil polisi. Tidak berselang lama, anggota Satlantas Polrestabes Surabaya tiba di lokasi.

Mereka langsung mengevakuasi Anwar. ''Korban dilarikan ke RS PHC Perak,'' jelas Kanitlaka Satlantas Polrestabes Surabaya AKP Antara.

Polisi sempat sulit menemukan identitas Anwar. Sebab, Anwar tidak membawa KTP saat itu.

Berdasar petunjuk Haryono yang juga rekan kerja Anwar, polisi baru menemukan identitas korban. Haryono memberikan informasi tempat kerja lain Anwar.

Dokter Ratih Dyah Pitaloka, dokter IGD RS PHC, menjelaskan, Anwar mengalami beberapa luka fisik. Di antaranya, sobek di kepala serta lecet di tangan dan wajah.

Mengenai luka di kepalanya, dokter masih akan mengeceknya lagi. Korban disarankan untuk menjalani rawat inap.

''Korban mengaku pusing. Luka dalamnya masih dicek,'' jelas Ratih. (yon/hen/c5/eko/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Anggaran Kurang untuk Pasang Palang Pintu di Lintasan Kereta


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler