jpnn.com - JOGJA - Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Paku Alam X resmi bertakhta di Pura Pakualaman. Ia menggantikan ayahnya KGPAA Paku Alam IX, yang wafat pada 22 November 2015 silam.
Prosesi jumenengan KGPAA Paku Alam X dimulai pukul 08.45 WIB, dengan ditandai keluarnya pusaka tombak Kyai Buyut, Kyai Paku Baru dan Keris Kyai Buntit, dengan sesaji. Setelah itu, sebagai calon KGPAA Paku Alam X, KPH Suryodhilogo menuju lokasi jumenengan di Bangsal Sewotomo.
BACA JUGA: Massa Tolak Polresta Tangerang Masuk Polda Banten
Kemudian dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Alquran, surat Al Fatihah ayat satu sampai empat. Setelah pembacaan usai, calon KGPAA Paku Alam X menuju singgasana di tengah Bangsal Sewotomo.
Sebelum bertakhta, ia dipakaikan Keris Kyai Buntit oleh Kanjeng Pangeran Haryo Notoatmojo. Setelah itu, ia menyampaikan sabda mengenai tugas Pura Pakualaman menjaga kebudayaan. KGPAA Paku Alam X resmi bertahta di Kadipaten Pura Pakualaman.
BACA JUGA: Hiii... Pria Asal Kaltim Tewas Penuh Muntahan Darah Di Wastafel Hotel Bali
Pasca resmi bertakhta, acara dilanjutkan dengan Tarian Bedoyo Angron Akung. Tarian ini diciptakan Paku Alam II yang bertakhta pada 1829-1858 dengan dimainkan tujuh orang putri. Tarian ini menjadi simbol akan kesuburan dan kemakmuran.
Selanjutnya, setelah jumenengan dan tarian, akan dilanjutkan Kirab Ageng. Dalam Kirab Ageng, KGPAA Paku Alam X akan berada di dalam Kereta Kyai Manik Koemolo yang sudah berusia dua abad lebih. (riz)
BACA JUGA: Menag Lukman: Jumenengan adalah Tonggak Sejarah dan Nilai Budaya
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tantangan Paku Alam X dan Pesan Raja-Raja Nusantara
Redaktur : Tim Redaksi