jpnn.com - SURABAYA – Direktur Marketing Pakuwon Group Sutandi Purnomosidi optimistis, tax amnesty berkontribusi terhadap pertumbuhan sektor properti.
’’Setelah mengikuti tax amnesty, mereka bisa leluasa menggunakan dana yang dimiliki. Termasuk berinvestasi di sektor properti,’’ tuturnya di sela Pakuwon Group Year End Property Exhibition 2016 kemarin (7/12).
BACA JUGA: Upaya KLHK Mensejahterakan Rakyat dari Hutan
Pihaknya meluncurkan tiga produk baru pada semester kedua.
Yakni, East Coast Mansion di Pakuwon City Surabaya Timur, Benson Tower di Surabaya Barat, dan satu cluster baru landed house di Grand Pakuwon.
BACA JUGA: Genjot Tax Amnesty, Ditjen Pajak Kejar Pejabat Daerah
’’Kami membukukan penjualan fantastis,’’ ujarnya.
East Coast Mansion terjual 549 unit dan Benson Tower 459 unit.
BACA JUGA: BKPM Yakin Target Investasi Rp 594,8 Triliun Tercapai
Dampaknya terasa pada November dengan penjualan sekitar Rp 2,1 triliun. Sebulan ke depan, Sutandi mengejar target Rp 2,2 triliun.
’’Mudah-mudahan tercapai. Sebab, gaya hidup sekarang bisa menerima konsep hunian vertikal, khususnya superblok,’’ ucapnya.
Penjualan Pakuwon juga ditopang pembeli berulang atau repeat buyer dengan persentase 30–40 persen.
Sebelumnya, para pembeli tersebut memiliki hunian landed di proyek Pakuwon.
Kemudian, dengan banyaknya pengembangan high-rise, mereka mulai menambah kepemilikan properti.
’’Selain repeat buyer, ada new buyer yang mengetahui proyek kami dari saudara atau teman yang memiliki properti di Pakuwon,’’ katanya.
Di sisi lain, General Manager Marketing Pakuwon Jati Agung Nugroho menargetkan penjualan Rp 200 miliar dalam pameran akhir tahun ini.
Dia optimistis, target itu tercapai sehingga mendongkrak pencapaian target penjualan tahun ini.
’’Dari sisi strategi penjualan, kami menyiapkan gimmick bagi para pembeli. Mulai penawaran cash back uang muka hingga rental guarantee untuk apartemen,’’ jelasnya. (res/c18/sof/jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tax Amnesty Dinilai Berhasil, Pasar Keuangan Bergairah
Redaktur : Tim Redaksi