Palembang Masih Diselimuti Kabut Asap Meski Hujan, BMKG Beri Penjelasan

Rabu, 01 November 2023 – 12:14 WIB
Jalan protokol di Palembang diselimuti kabut asap, Rabu (1/11). Foto: Cuci Hati/JPNN.

jpnn.com, PALEMBANG - Kota Palembang beberapa hari terakhir sudah diguyur hujan. Namun, kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) malah makin pekat.

Kabut asap yang menyelimuti Bumi Sriwijaya bahkan sudah mengganggu penerbangan di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang pada Selasa 31 Oktober 2023 kemarin.

BACA JUGA: Kabut Asap Kian Pekat, Penerbangan di Bandara SMB II Palembang Terganggu

Rute penerbangan Pangkal Pinang menuju Palembang terpaksa dialihkan akibat jarak pandang yang hanya berkisar 800 meter.

Humas BMKG SMB II Palembang Sinta Veronika menjelaskan bahwa saat ini masuk pergantian musim atau pancaroba.

BACA JUGA: 3 Opsi Sanksi MKMK untuk Anwar Usman dkk, Ada Pemberhentian

"Sehingga cuaca tidak menentu, kadang hujan kadang tidak," jelas Sinta saat diwawancarai via WhatsApp, Rabu (1/11).

Menurut Sinta, meski hujan sudah mengguyur. Namun, kabut asap yang menyelimuti Kota Palembang akibat karhutla tidak serta merta hilang.

BACA JUGA: Mbak SA Dicekoki Miras, Lalu Digilir 4 Pria Bejat Ini

"Kabut asap masih ada, karena kabut asap yang terjadi di Palembang ini kiriman dari wilayah yang terjadi kebakaran," ungkap Sinta.

Selain itu, hujan yang turun di Palembang belum cukup untuk membersihkan udara hingga 100 persen.

"Jadi, meskipun sudah turun hujan tidak serta merta asap hilang, apalagi di tempat kebakaran tidak turun hujan sehingga sumber asap akan tetap ada," tutur Sinta.

Lebih lanjut Sinta menjelaskan jarang pandang di setiap daerah berbeda, tergantung dengan kondisi lingkungan.

"Seperti di bandara yang dataran luas itu asap bisa lebih tebal dibanding wilayah permukiman," terang Sinta.

Terakhir, Sinta mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tetap memakai masker saat bepergian di luar rumah.

"Tetap gunakan masker, karena kualitas udara saat ini masih buruk, bahkan masuk kategori berbahaya, usahakan kalau tidak terlalu berkepentingan untuk tidak keluar rumah," tutup Sinta.

Sebagai informasi, sejak beberapa hari terakhir, Palembang terus masuk peringkat pertama kualitas udara terburuk di seluruh Indonesia. Hal ini terlihat dari laman AQAir.

Dengan tingkat konsentrasi PM2.5 Palembang saat ini berada pada level 626 µg/m³ atau setara dengan 125.2 kali dari nilai panduan kualitas udara tahunan Word Health Organization (WHO). (mcr35/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Karhutla Tak Tertangani, Mahasiswa Sumsel Menuntut Presiden Copot Kapolda


Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Cuci Hati

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler