Paling Enjoy jika Tahan 3,5 Jam tanpa ke Toilet

Laporan Wartawan Jawa Pos Azrul Ananda dari Sydney

Rabu, 09 September 2009 – 06:34 WIB
MENUJU PUNCAK: Azrul Ananda berpose di atas Sydney Harbour Bridge, saat berjalan menuju titik tertinggi jembatan. Sejak 1998, sudah lebih dari 2 juta orang menjalani tur BridgeClimb. (BridgeClimb)
Dari Darwin menuju SydneySebelum menjalani sederet meeting, nikmati dulu BridgeClimb, tur mendaki jembatan ikon kota terbesar di Australia itu

BACA JUGA: Jualan Barbeque untuk Bantu Biaya Tim ke Surabaya

Syarat utama enjoy maksimal: Mampu menahan buang air kecil selama 3,5 jam.


Setelah tiga hari di Darwin, Northern Territory, waktunya melanjutkan perjalanan ke kota lain
Tujuan: Sydney, New South Wales

BACA JUGA: Nasib Situs Berita Arrahmah.com setelah Jibril Ditangkap

Naik pesawat ke kota terbesar Australia itu menegaskan betapa terpisahnya Darwin dari "keramaian"
Penerbangannya memakan waktu 4,5 jam!Sebenarnya, saya bukan tipe yang suka kota-kota terbesar

BACA JUGA: Satu Bayi Bisa Laku Rp.45 Juta !

Saya lebih menikmati mengunjungi tempat-tempat "tenang"Namun, ada banyak jadwal sudah menunggu di SydneyMulai mengunjungi grup media besar, bertemu dengan menteri olahraga (lagi), hingga diwawancarai saluran televisi Australia Network.
 
Sebelum menjalani rangkaian acara itu, saya diajak untuk menikmati salah satu tujuan wisata yang makin lama makin naik daun di Sydney: Mendaki Sydney Harbour Bridge.BridgeClimb di Sydney bukanlah atraksi baruSudah tersedia sejak 1998Total, lebih dari 2 juta orang diklaim pernah merasakan wisata itu.Ide dasarnya sangat sederhana, tapi brilian: Paksa orang membayar ratusan dolar Australia, lalu ajak mereka mendaki jembatan ikon kota Sydney yang diresmikan pada 1932 tersebutProses mendakinya menyusuri lengkungan jembatan, hingga ke puncak tertinggi yang mencapai 134 meter.
 
Bagi yang tidak suka berjalan jauh (dan banyak orang Indonesia mungkin tidak suka berjalan terlalu jauh), program tersebut mungkin "menyeramkan"Dan, memang cukup melelahkan karena kita berjalan (termasuk mendaki dan memanjat tangga) lebih dari dua kilometer dalam waktu sekitar 3,5 jam.Kalau suka berjalan jauh dan merasa kuat, itu benar-benar program menarikSaya yakin, kalau dibandingkan dengan mendaki bukit atau gunung sungguhan, memanjat Sydney Harbour Bridge bukanlah apa-apa!
 
***
Entrepreneur Sydney Paul Cave merupakan pencetus hadirnya BridgeClimb, perusahaan swasta pengelola wisata BridgeClimbPada 1989, dia diberi kesempatan mengorganisasi acara panjat internasional di sanaKemudian, dia pun punya mimpi memberikan kesempatan kepada lebih banyak orang menikmatinya.
 
Sembilan tahun kemudian, lewat kengototan dan kerja keras, pada 1 Oktober 1998, impian itu menjadi kenyataanKabarnya, dia mendapatkan hak "mengontrak" pengelolaan acara panjat selama 20 tahun dan harus membayar 3 juta dolar Australia per tahun.Sekilas, 3 juta dolar merupakan angka fantastisNamun, kalau dibandingkan dengan pemasukan yang dia dapat, itu merupakan angka kecilHebat!
 
Capek memanjat Sydney Harbour Bridge memang tidak murahPada dasarnya, setiap sepuluh menit ada jadwal memanjatSetiap kelompok maksimal terdiri atas 14 peminat, dipandu seorang guide.Harga beragamKalau siang, 198 dolar Australia per orang (satu dolar Australia sekitar Rp 8.500)Kalau malam, harganya 188 dolarYang mahal adalah paket Twilight (petang), mencapai 258 dolar per orangAtau mau paket eksklusif Dawn (subuh), 295 dolar per orang.
 
Tiba di Sydney sekitar pukul 13.00, saya dan Broughton Robertson (wakil pemerintah Australia yang menemani saya selama kunjungan) bisa ikut rombongan Twilight pertama"Berangkat" pukul 15.25 dari pangkal jembatan di Cumberland Street, kawasan The Rocks.Sebelum duduk di ruang tunggu, ada tulisan peringatan yang sangat-sangat pentingBukan untuk keselamatan, melainkan peringatan bahwa begitu melewati pintu ruang tunggu tidak akan ada lagi kesempatan untuk mampir ke toilet (nanti dijelaskan mengapa ini sangat-sangat penting!).
 
Di ruang pertama, semua anggota rombongan dibrifing terlebih dahuluNapas setiap anggota dites untuk memastikan tidak ada yang mengonsumsi alkohol berlebihan sebelum naik jembatanPeserta juga diminta mengisi formulir, untuk keselamatan dan data diri.Dari situ, peserta diminta untuk melepas semua aksesoriJam tangan, cincin, kalung, dan anting yang terlalu besarKemudian, semua perlengkapan turis, seperti kamera dan telepon, harus dimasukkan ke lokerUntuk memastikan tidak ada barang terbawa, semua peserta harus melalui metal detector.
 
Lalu, peserta diberi baju overall ala balap, tapi dengan ritsleting di belakang (setelah memakai baju, ke toilet menjadi mission impossible!)Sabuk perlengkapan dipasangkanPeralatan terpenting: Kabel yang bakal dikaitkan dengan railing jembatan selama pendakianKabel itu menjamin kita selalu "bersama" jembatan, tak mungkin jatuh jauh ke bawah
 
Berbagai aksesori itu harus dilepas karena bisa berbahaya ketika terlepas dan jatuhMaklum, di bawah ada delapan jalur mobil berseliweran, plus dua jalur keretaPlus, tanpa kamera, kita pun "terpaksa" membeli ke BridgeClimb, menambah pemasukan perusahaan itu.Perlengkapan lain adalah jaket ekstra (karena di atas sangat berangin dan dingin, khususnya menjelang malam), lampu yang diikatkan di kepala, earphone untuk mendengarkan penjelasan dan instruksi guide, plus opsi tambahan seperti topi dan sapu tangan (untuk bersin atau menangis haru).Semua perlengkapan itu dikaitkan dengan pakaian overall sehingga tidak akan ada yang terlepas ketika di atas jembatanProses brifing sampai selesai memasang perlengkapan itu hampir satu jam.
 
  ***
 
Sehari, ratusan hingga ribuan orang menjalani tur tersebutSaking banyaknya, ada 70 guide bertugas setiap hari, membawa rombongan yang jumlahnya maksimal 14 orangMasing-masing guide mendaki dua hingga tiga kali sehari.Ketika musim panas (akhir hingga awal tahun), jumlah guide melonjak hingga 100 orang atau lebihTotal peserta tur bisa lebih dari 1.500 orang sehingga tur itu beroperasi nyaris 24 jamAda yang larut malam, ada yang dini hari.
 
Guide yang membawa rombongan saya bernama NickOrangnya suka bercanda (kebanyakan mungkin begitu karena tugasnya memang untuk membahagiakan peserta yang membayar mahal).Setelah semua peserta memasang perlengkapan, dia bilang untuk bersiap menjalani bagian paling berat"Bagian paling berat adalah keluar dari pintu ruangan ini, menyusuri jalanan kota Sydney sebelum mencapai kaki jembatanKita harus tahan malu karena kita akan berjalan berkelompok di pinggir jalan seperti pasukan Ghostbusters," ucapnya disambut tawa.
 
Kami semua memang terlihat seperti anggota tim penangkap hantu di film zaman lama ituPakai overall abu-abu, dengan berbagai perlengkapan mengelilingi pinggang.Sebelum menaiki tangga kaki jembatan, tersedia tempat minum"Tapi ingat, semua yang kita minum harus tetap berada di dalam badan sampai tur ini berakhir," ingat Nick.
 
Proses mendaki tergolong biasa sajaPertama, kita menyusuri catwalk yang berada di bawah jembatanLalu, naik tangga sempit satu per satu ke atas, sebelum mendaki bagian atas lengkungan utama jembatanSebentar-sebentar kami berhenti, mendengarkan penjelasan Nick tentang pemandangan sekeliling di Sydney HarbourTermasuk tentang sejarah jembatan itu.
 
"Ketika jembatan ini dibangun, banyak orang heranSebab, ada jalur mobil begitu lebarPadahal, pada 1932 itu, jumlah mobil hanya puluhanIni menunjukkan betapa desainer jembatan ini punya visi yang begitu hebat," terang Nick.Sebelum mencapai puncak, ada grup foto dulu, lalu foto satu per satuDi bagian puncak (yang dipasangi dua bendera Australia), rombongan berhenti dulu untuk menikmati pemandangan sekaligus menunggu matahari terbenamHanya rombongan Twilight yang bisa menikmati pemandangan indah ituNaik jembatan masih terang, turun jembatan gelap.
 
Bagi yang ingin pengalaman beda, ada pula paket Discovery ClimbBedanya, sambil menuju puncak, paket yang kedua itu mengajak peserta menyusuri komponen-komponen dalam jembatanBelajar tentang kehebatan desainnya.Di puncak, Nick menjelaskan bahwa ada warna baru dalam beberapa waktu belakanganSekarang mulai banyak orang ingin menjalani proses pernikahan di puncak Sydney Harbour Bridge"Tidak semua lancarTiga bulan lalu, pasangan yang akan menikah itu kehilangan cincinJatuh ke bawah jembatanIni tidak bohong!" katanya.
 
  ***
  Kunci menikmati BridgeClimb sebenarnya satu: Tahan tidak ke toilet selama 3,5 jamSaya sendiri tergolong orang yang "rajin" ke toiletJadi, ini bukan tur yang terlalu menyenangkanDi saat semua orang menikmati matahari terbenam di puncak jembatan, saya sudah tak sabar segera turunDan, saya yakin tidak sendirian karena beberapa peserta yang lain juga goyang-goyang kaki dan terus bergerak di tempat.Apesnya, dari puncak masih ada proses sekitar 45 menit lagi untuk turun, plus 15 menit ekstra untuk melepas segala perlengkapanGara-gara itu, pengalaman terindah tur ini bagi saya ada dua: Mencapai puncak dan mengakhiri di toilet! (bersambung)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tumpukan Uang Setengah Meter Kelilingi Makam Imam Ketujuh


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler