Pamerkan Foto Bemo Sampai Wali Kota Zaman PKI

Sabtu, 02 Mei 2015 – 22:29 WIB
Beberapa benda yang dipajang di Museum Surabaya. Menjelang pembukaan museum, Wali Kota Tri Rismaharini ikut membantu menata benda-benda yang akan di-display. Foto Ahmad Khusaini/Radar Surabaya/JPNN.com

jpnn.com - Setelah ditunda peresmiannya, Pemkot Surabaya memastikan  bahwa Museum Surabaya, Jawa Timur akan dibuka Minggu besok (3/5). Jumat(1/5) semua SKPD di Pemkot Surabaya dan Wali Kota Tri Rismaharini  secara  swadaya membersihkan museum yang berada di gedung Siola, Jalan Tunjungan, itu.

Peresmian akan  dilakukan bertepatan dengan Parade Budaya dan Bunga besok. Bedanya, peresmian di­lakukan 2 jam lebih cepat pada pukul 07.00, sedangkan Parade Budaya dan Bunga digelar pukul 09.00 dengan rute Tugu Pahlawan Taman Surya.

BACA JUGA: Nasib KPK...Dulu Dicintai SBY, Sekarang Dicuekin Jokowi

Di sela-sela bersih-bersih tersebut, Risma menuturkan bahwa perwujudan museum itu adalah sarana agar masyarakat Surabaya lebih kenal kotanya. ”Semua benda yang di-display (dipajang) di sini adalah barang yang dikumpulkan dari SKPD. Jadi, sekarang ngumpul di sini,” kata Risma seperti yang dilansir Radar Surabaya (Grup JPNN.com), Sabtu (2/5).

BACA JUGA: Melihat Bangunan-Bangunan Angker di Rumania (2-Habis)

Di museum yang terletak di lantai 1 gedung Siola itu, pemkot menata benda-benda tersebut yang disusun dengan berdasar  pada  klasifikasi  masing-masing.  Sampai  kemarin pun,  kata Risma, masih ada pengumpulan benda-benda yang akan di-display di museum.

Lulusan arsitektur ITS tersebut menuturkan bahwa pihaknya juga membeli sejumlah barang dari Surabaya maupun luar kota. Salah satunya adalah  kendaraan  lawas  yang  berupa bemo. Dia menuturkan bahwa pihaknya membeli bemo keluaran 1980-an dari warga Kertajaya.

BACA JUGA: Melihat Bangunan-Bangunan Angker di Rumania (1)

”Besok (hari ini, Red) bemonya baru datang,” ujarnya.

Pemkot juga akan memajang bajaj. Risma menjelaskan bahwa bemo berbeda dari bajaj. ”Kalau bemo, hidungnya (bodi depannya) bulet. Kalau baaj, kotak,” tuturnya.

Dia menyatakan bahwa  dulu  ada  bemo  dan  bajaj  di angkutan umum di Surabaya. ”Kalau sekarang lihat bemo begini, saya juga heran, dulu kok mau ya saya naik bemo,” ungkapnya, lantas tertawa.

Risma berharap, setiap pengunjung yang  datang  ke  museum  tersebut akan terbawa dan mendapatkan penggam baran yang jelas tentang Surabaya pada masa lampau. Sebab, bukan hanya benda-benda yang bernilai historis  yang  dipajang,  melainkan juga cerita di balik setiap barang yang dipamerkan  itu.  Dengan  demikian, pengunjung tidak hanya mendapatkan kepuasan  dengan  berwisata,  tetapi juga mendapatkan pengetahuan.

Di  antaranya  adalah  cerita  tentang Balai Pemuda pada masa lalu. Dulu Balai Pemuda  adalah  tempat  pesta  orang Belanda. Di sana juga masih terdapat banyak perabot pesta yang mewah seperti cangkir-cangkir yang digunakan zaman kolonial untuk menjamu tamu.

Cangkir-cangkir itu juga akan dipamerkan. ”Sebenarnya, di sana juga ada plakat yang bertulis ’Anjing Dilarang Masuk’.

Tapi, itu tidak untuk anjing dalam arti sebenarnya,  tapi  anjing  yang  artinya orang pribumi. Kalau sempat, kami juga akan ambil dan bawa ke sini,” papar Risma.

Museum tersebut juga akan mengungkap sejarah Kota Surabaya. Pemkot Surabaya berhasil mengumpulkan gambar wali kota zaman pendudukan Jepang dan Belanda. Bahkan, juga akan dipasang  gambar  wali  kota  Surabaya yang tidak perhah dipublikasikan pada era rezim PKI.

”Itu belum pernah terpublish. Tapi, yang namanya sejarah, kita kan harus jujur. Nah, lewat museum ini, kami akan tampilkan,” terangnya.

Sementara  itu,  Kepala  Dinas  Kebudayaan dan Pariwisata Surabaya Wiwik Widayati menyampaikan, adanya museum tersebut diharapkan meningkatkan jumlah wisatawan  Surabaya.  Momen  pembukaannya pun dinilai pas karena bersamaan dengan Parade Budaya dan Bunga.

”Target kami memang terus mengoptimalkan pengembangkan destinasi wisata di Surabaya. Tentu tujuannya adalah  meningkatkan  jumlah wisatawan dalam negeri maupun luar negeri,” papar Wiwik.

Sekitar sejuta wisatawan mancanegara pada 2014. Tahun ini jumlah wisatawan diharapkan bisa naik 15 persen dari jumlah itu. (radarsurabaya/jee/awa/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengalaman Baru Tim Ekspedisi NKRI 2015


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler