PAN Tak Berkecil Hati Ditinggal SB

Senin, 30 Agustus 2010 – 07:07 WIB

JAKARTA - Mundurnya Soetrino Bachir dari PAN tidak mengendurkan semangat juang para kader partai berlambang matahari biru ituMereka optimistis perolehan suara PAN pada pemilu mendatang tidak akan merosot.

"Meski kita berat hati melepasnya (SB, panggilan populer Soetrino Bachir, Red), saya rasa hal ini tidak akan memengaruhi perolehan suara partai," kata Wasekjen DPP PAN Viva Yoga Mauladi di Jakarta, Minggu (29/8).
 
Menurut Viva, struktur partai ?mulai level tertinggi sampai terbawah? kini terus bekerja keras melakukan konsolidasi internal secara sistemis

BACA JUGA: Anas Tak Mau Anak Buahnya Bikin Malu

Penataan organisatoris juga diarahkan untuk menjadikan PAN sebagai partai yang lebih modern
"Dengan mengandalkan jaringan di bawah," tegas sekretaris Fraksi PAN di DPR itu.
 
Anggota DPR dari FPAN Teguh Juwarno menilai, keluarnya sejumlah tokoh PAN merupakan sinyal bagi kepengurusan PAN di bawah pimpinan Hatta Rajasa untuk bekerja ekstrakeras

BACA JUGA: Mending Konsisten Ketimbang Paksakan Amandemen

Selain SB, sebelumnya tokoh pendiri PAN Sayuti Asyathri terlebih dahulu lompat pagar menjadi presiden Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK).
 
Meski begitu, Teguh termasuk yang percaya bahwa target perolehan suara dua digit masih sangat mungkin diraih
Menurut dia, captive pemilih PAN dari tiga kali pemilu pascareformasi sebenarnya sudah bisa dibaca, yakni sekitar 6 persen

BACA JUGA: Saksi Bukan Jaminan Menangkan Perkara Pilkada

"Ini modalKalau bisa diamankan sambil menggarap pemilih baru dengan mengambil swing voter yang akan lari dari parpol besar, saya yakin bisa," ujar wakil ketua Komisi II DPR itu.
 
Teguh menduga, PAN mungkin kehilangan pemilih emosional di Pekalongan yang menjadi kota kelahiran SBKarena itu, strategi silaturahmi yang lebih baik harus tetap dilakukan terhadap pengusaha batik tersebut"PAN juga harus menerjunkan kader yang tepat di sana," tutur Teguh.
 
Anggota Komisi X dari FPAN Hakam Naja percaya, hubungan emosional PAN dengan SB maupun Sayuti Asyathri tidak akan pernah hilangBahkan, menyangkut Sayuti yang kini memimpin PDK, Hakam berpikir positif"Peluang koalisi di kemudian hari kan ada," katanya, lantas tersenyum.
 
Dia juga tidak yakin SB akan membentuk parpol baruSebab, mendirikan parpol bukan pekerjaan ringan"Partai lama saja berat (bertahan, Red)Yang lulus PT (parliamentary threshold dalam pemilu 2009, Red) saja masih kerepotan," tegas Hakam(pri/c6/agm)


BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemerintah Jangan Terjebak Permainan Malaysia


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler