jpnn.com - JAKARTA -- Aliansi Forum Pendamping Dana Desa (AFPDS) eks Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan, dikabarkan akan melakukan aksi demonstrasi dalam waktu dekat ini.
Mereka menuntut mengenai status perpanjangan mereka yang berakhir Maret 2016. Namun, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menuding ancaman demo itu tak lepas dari politisasi yang diduga digerakkan politikus PDI Perjuangan yang kini menjabat Seskab Pramono Anung.
BACA JUGA: Marwan Klaim Transmigrasi Serap 4,9 Juta Pekerja
Menurut politikus PKB Nihayatul Wafiroh, dugaan itu sangatlah berdasar. Pasalnya, kata dia, saat demo pertama yang dilakukan pertama oleh bekas PNPM di depan Istana beberapa waktu lalu, yang proaktif adalah Pramono Anung Cs.
Menurut Nihayah, saat itu aksi ratusan orang tersebut diterima oleh Seskab Pramono Anung saat Presiden Joko Widodo tak ada di Istana.
BACA JUGA: PNS yang Seperti Ini jadi Target Pensiun Dini
"Kedua, mereka lalu ke DPR saat reses. Dan yang nerima mereka juga politikus PDIP Diah Pitaloka dan Alex Lukman," ujar Nihayah, Jumat (8/4).
Karenanya, ia tak habis pikir kenapa rekan-rekan sesama koalisi malah menikam teman sendiri.
BACA JUGA: Usai Garap Tersangka Suap, Tim Jamwas Bungkam
"Mereka yang juga sama-sama anggota dari partai koalisi justru secara terang-terangan menikam teman sendiri," ungkap Nihayah.
Seharusnya, kata dia, oknum-oknum PDIP saling mendukung para menteri Kebinet Kerja agar bekerja maksimal. Bukan justru membuat politik gaduh, apalagi nampak menikam anggota kabinet.
"Oknum-oknum ini nampak seperti menggunting dalam lipatan," sesal anggota DPR RI ini.
Sebelumnya, Wasekjen DPP PKB, Jazilul Fawaid menilai ada elit parpol yang menekan Presiden Jokowi untuk melakukan reshuffle atau perombakan kabinet. Bahkan elit itu kata dia, terkesan ingin mendikte Presiden Jokowi. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Buru Bukti Suap di rumah Sanusi
Redaktur : Tim Redaksi