DENPASAR - Mantan Kasad Jenderal (Purn) Ryamizard Ryacudu mengatakan falsafah dan ideologi negara yakni Pancasila, harus jadi karakter bangsa negara dan harus dierekspresikan pada tiga wilayah kekuasaan yakni eksekutif, legislatif, dan yudikatifSebab karakter Pancasila itu akan menjadi lebih sempurna jika didukung oleh moral penyelenggara negara serta warga negaranya yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
“Semua elemen, terutama Generasi Muda Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI/Polri (FKPPI) harus terus mendorong agar Pancasila jadi karakter bangsa,” tegas Ryamizard Ryacudu saat berbicara dalam Seminar Nasional Wawasan Kebangsaan yang diselenggarakan Pengurus Daerah (PD) XIV Generasi Muda FKPPI Provinsi Bali, di Hotel Inna Grand Bali Beach, Sanur, Sabtu (3/12)
Riyamizard mengungkapkan rasa bangga atas langkah yang ditempuh FKPPI yang ingin mengembalikan Pancasila sebagai falsafah dan karakter bangsa dan negara Indonesia
BACA JUGA: Preseden Buruk Jika MM Diaktifkan Lagi
Sebab wajib hukumnya kita memikirkan negara yang didirikan para pendiri bangsa.“Kita senang FKPPI melanjutkan perjuangan orang tuanya dan generasi pejuang dahulu mengingat Pancasila, NKRI, UUD 1945 dan Bhineka Tunggal Ika adalah satu kesatuan yang tak bisa dipisah-pisahkan
Seminar bertemakan "Revitalisasi Pancasila Menyongsong Era Pasifik" diikuti 300-an peserta dari berbagai kalangan dengan keynote speaker Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Leonard yang diwakili Kasdam Brigjen TNI Endartrianto
BACA JUGA: MK: Pimpinan KPK sudah Ideal
Juga tampil sebagai narasumber penulis buku “Negara Pancasila” yang juga Direktur Reforms Institute Yudhie Latief, dan Ketua PBNU Masdar Farid Mas’udiLebih lanjut Ryamizard menegaskan, Pancasila adalah dasar negara Indonesia yang harus mengatur moral dan sikap negara
BACA JUGA: FPB: Papua Lepas Tinggal Hitungan Hari
"Jadi, yang primer adalah Pancasila harus tercermin dalam karakter negaraKarena itu, segala upaya yang terkait dengan pengamalan Pancasila harus terfokus pada upaya membenahi kembali karakter negara," katanya.Sementara itu, Ketua Umum PP GM FKPPI Hans Silalahi mengatakan, kehidupan berbangsa dan bernegara ada yang terganggu, dimana semakin jauh dari cita-cita para founding fathersMengapa? Karena sejak reformasi bergulir sampai saat ini, Pancasila makin "dirumahkan".
"Demokrasi yang kita cita-citakan bersama sejak awal reformasi, malah jadi tidak karu-karuanKita tertidur padahal di depan mata kita perpecahan tengah mengancam bangsa ini," katanya sambil menambahkan bahwa rakyat sekarang dihadapkan pada kekuasaan, parpol mementingkan diri sendiri dengan mengesampingkan kesatuan.
Penegasan Hans ini diamini Ketua PD XIV GM FKPPI Tri NugrohoMenurutnya dalam kondisi sekarang ada dua pekerjaan penting yang harus dilakukan untuk menyelamatkan bangsa dan negara dari keterpurukan.
Pertama, sambung dia, perlunya kembali membangun dan memperluas pendukung Pancasila di masyarakatKedua, mendorong dan mengontrol agar negara melaksanakan pembuatan peraturan serta pelaksanaannya sesuai Pancasila.
Seminar yang berlangsung dua hari juga akan menampilkan Ketua Umum PP FKPPI Ponco Soetowo, Wakil Ketua Komisi II DPR-RI dari Fraksi PDI-P Ganjar Pranowo dan Pergerakan Kebangsaan Soedaryanto(fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jangan Sepelekan Ideologi Pancasila
Redaktur : Tim Redaksi