Makanan telah menjadi andalan dalam kehidupan Jessica Nguyen, tetapi dia tidak pernah menyangka itu akan menjadi kariernya. Warga Australia memanfaatkan pandemi virus corona sebagai kesempatan untuk mengejar perubahan karier Sementara ratusan ribu orang kehilangan pekerjaan, beberapa telah memutuskan untuk memperbaharui keterampilannya TAFE telah mencatat lonjakan pendaftaran di beberapa bidang pendidikan kesehatan
BACA JUGA: Pandemi Covid-19 Belum Berakhir, Polri Putuskan Perpanjang Operasi Aman Nusa II
Lebih dari delapan bulan setelah pandemi, kini masakannya lah yang membayar tagihaan dan pengeluaran Jessica.
Dengan pengalaman selama satu dekade di bidang hubungan masyarakat dan pemasaran, wanita Melbourne ini bekerja dengan beberapa merek kecantikan paling terkenal di Australia, menikmati apa yang dia gambarkan sebagai kehidupan yang "nyaman".
BACA JUGA: Pandemi COVID-19, DKI Jakarta Tetap Kebanjiran Wisatawan Tiongkok
Tapi, seperti ribuan orang Australia, dia mendadak diberhentikan dari pekerjaannya pada awal Maret, dan bergabung dengan orang-orang yang memutuskan untuk memulai kembali dari awal.
"Saat lockdown baru akan diberlakukan, saya mencoba mencari pekerjaan lain di bidang pemasaran atau humas," kata Jessica.
BACA JUGA: Hampir Semua Keturunan Asia di Australia Alami Diskriminasi Selama Pandemi COVID-19
"Tapi kemudian terjadi lockdown, dan tidak ada perusahaan yang merekrut pekerja."
Alih-alih panik mencari posisi baru, Jessica menyesuaikan fokus keterampilannya.
"Saya suka memasak, jadi saya jadikan itu terapi atau hobi, sementara orang lain mungkin memilih melakukan yoga dan yang lainnya," ujarnya.
Dia mulai "memasak untuk keluar dari COVID" di tengah gelombang pertama COVID-19 di Melbourne, mengunggah resepnya di Instagram Stories sebagai panduan langkah demi langkah. Photo: Jessica Nguyen sekarang menawarkan tutorial resep dan sesi Zoom kepada jurumasak pemula. (Supplied)
Ketika dia menyadari jangkauan postingannya, Jessica memutuskan dia dapat menggunakan pengalamannya sebagai manajer merek untuk meluncurkan bisnisnya sendiri sebagai pekerja lepas di bidang kuliner.
Dia sekarang membuat berbagai konten, menawarkan segalanya mulai dari tutorial resep hingga sesi Zoom memasak bersama.
Memiliki lebih dari 50.000 pengikut di Instagram, kini pertaruhan dan kerja keras Jessica telah terbayar dengan banyaknya tawaran merek besar untuk bermitra dan beberapa rencana besar di masa depan.
"Ketika hal-hal seperti [pandemi] ini terjadi, rasanya memang mengerikan, tetapi kedaan ini juga memaksa bisnis dan orang-orang seperti saya untuk berpikir ulang untuk berputar haluan serta berubah," katanya. Desakan pandemi
Sulit dipastikan berapa jumlah warga Australia yang banting stir berganti pekerjaan sejak lockdown bulan Maret, meskipun ada beberapa indikatornya.
Sebuah studi yang dilakukan pafda bulan Mei oleh kelompok keuangan ING menemukan bahwa sebanyak 3,3 juta orang dewasa Australia memikirkan kembali karir mereka karena dampak buruk COVID-19 terhadap ekonomi. Photo: Jennifer Luke adalah spesialis pengembangan karir di University of Southern Queensland. (Supplied)
"Apa yang dilakukan oleh banyak praktisi pengembangan karier dan profesional karier saat ini adalah membantu klien melihat data dan melihat di mana pertumbuhannya," kata pengajar di bidang karir dari Universitas Queensland, Jennifer Luke.
"Industri yang tumbuh adalah sektor kesehatan dan bantuan sosial. COVID pasti mendorongnya."
Ketika karyawan Virgin Australia, Shannon Stanbridge, mundur, wanita Adelaide itu memilih meluangkan waktu untuk melatih kembali bidang yang selalu dia minati.
"Saya melamar hampir 50 pekerjaan ketika saya meninggalkan Virgin," kata Shannon.
"Lalu saya berpikir, mungkin ini saatnya saya harus belajar, karena saya tidak akan pernah memiliki waktu itu lagi."
Dia memilih untuk mendaftar jenjang Sertifikat III di Bidang Patologi, untuk melatihnya kembali menjadi seorang phlebotomist - seseorang yang mengambil darah untuk analisis laboratorium.
"Pelajaran kedua saya, saya mengambil darah," katanya.
"Saya terpesona, belajar secara langsung - begitulah cara saya belajar." Photo: Mantan karyawan Virgin Australia Shannon Stanbridge kembali ke sekolah untuk menjadi phlebotomist. (ABC News: Michael Clements)
Shannon bukan satu-satunya orang yang memilih beralih profesi - pendaftaran TAFE SA di bidang keperawatan dan patologi telah meningkat lebih dari sepertiganya selama 12 bulan terakhir.
"Pandemi adalah pendorong untuk melihat apakah, pertama, ada hal lain yang saya minati, dan, kedua, memberi saya kesempatan untuk melakukannya," katanya. Dari kantor ke dapur
Ketika persyaratan bekerja dari rumah membuat kantor-kantor menjadi kosong, Cian Ash mendapati dirinya berfokus pada bagian-bagian pekerjaan kantor yang tidak disukainya.
"Ketika tidak ada banyak orang di sekitar, itu benar-benar mulai mempengaruhi saya," katanya.
"Hanya ada saya dan seorang pria lain di kantor, yang menghuni seluruh lantai gedung. Rasanya seperti kiamat." Photo: Cian Ash meninggalkan posisinya sebagai pekerja kantoran, kini memilih mempelajari commercial cooking. (ABC News: Michael Clements)
Sekarang, dia sudah enam bulan menjalani Sertifikat IV di bidang Masakan Komersial, dan tidak menyesal membuat perubahan.
"Saya berusia 35 tahun dan memulai sesuatu yang benar-benar baru," katanya.
"Saya sudah banyak bekerja keras dan ada berbagai jenis pembayaran yang telah menunggu di depan saya, tetapi sesuatu yang sulit bukanlah alasan untuk tidak melakukannya."
Pakar ketenagakerjaan Ruth Bridgstock mengatakan, virus corona telah menciptakan kebutuhan dan juga menciptakan peluang. Photo: Professor Ruth Bridgstock adalah direktur pembelajaran di Griffith University. (Supplied)
"Ada beberapa contoh individu yang mungkin memanfaatkan desakan yang disebabkan oleh virus corona untuk mengubah diri dan karier mereka," kata Profesor Bridgstock.
"Dapat dipahami bahwa beberapa orang mungkin berada dalam situasi keuangan yang sulit, tetapi kami ingin orang-orang juga mempertimbangkan perubahan karier, pindah ke bidang yang sesuai untuk mereka, sehingga menciptakan kesesuaian [antara minat dan peluang].
"Mungkin tidak ada pekerjaan tersedia untuk Anda [tetapi] Anda mungkin dapat menciptakan sesuatu dengan memanfaatkan kemampuan yang Anda miliki." Beralih ke soft skill
Dengan data awal yang menunjukkan sekitar satu juta orang Australia di-PHK pada tahap awal pandemi - dan 30.000 pekerjaan hilang pada bulan September saja - pasar kerja sangat kompetitif.
"Kami telah melihat sejumlah perubahan sebagai akibat COVID," kata direktur senior LinkedIn Adam Gregory.
"Ini pasar yang jauh lebih kompetitif sekarang." Photo: Direktur Senior LinkedIn Adam Gregory. (LinkedIn)
Ini sangat sulit bagi para perempuan, setelah industri yang didominasi perempuan terkena dampak secara tidak proporsional.
"Pandemi jelas mempengaruhi perempuan di tempat kerja dengan sangat berbeda dari pria," kata Gregory.
"Data tersebut menunjukkan bahwa perempuan cenderung tidak kembali ke tempat kerja selama COVID, dan kami telah melihat jumlah surat lamaran dari pelamar perempuan berkurang."
Dengan lonjakan jumlah lamaran yang diterima untuk tiap posisi, dan pelamar dengan kualifikasi yang lebih dari persyarataan membanjiri posisi level pemula, Gregory mengatakan ada "fokus nyata" pada soft skill seperti komunikasi dan pemikiran kreatif.
"Jika Anda berpikir tentang seseorang yang tidak memiliki pengalaman di industri tertentu, mereka masih memiliki banyak soft skill yang dapat dialihkan," katanya.
Untuk pencari kerja yang mendapati diri mereka memiliki kekurangan pada resume mereka, Gregory mengatakan pentingnya berinvestasi dalam pengembangan diri.
"Sebagai calon pemberi kerja, saya akan melihat seseorang yang berinvestasi pada diri mereka sendiri, berinvestasi dalam mempelajari dan mengembangkan keahlian mereka sendiri," katanya.
"Itu akan menjadi faktor yang sangat penting bagi orang-orang yang kehilangan pekerjaan untuk jangka waktu yang lebih lama." 'Melangkah dengan kecepatan penuh'
Melihat ke belakang, Jessica Nguyen adalah gambaran kesuksesan pandemi, berputar dengan sempurna dari pekerjaan kantoran ke bisnisnya sendiri. Photo: Jessica Nguyen menikmati kesuksesannya setelah banting stir ke profesi baru pilihannya. (Instagram)
"Ada banyak malam tanpa tidur dan banyak percakapan yang saya lakukan dengan suami saya, yang harus saya yakinkan bahwa ini berpotensi menjadi pekerjaan baru saya," katanya.
"Dia awalnya sangat enggan karena saya kira dia tidak terlalu memahami dunia pemasaran influencer dan bagaimana Anda bisa menghasilkan uang dari itu."
"Begitu saya berhasil meyakinkannya, saya langsung melangkah dengan kecepatan penuh dan memutuskan untuk menekuni ini."
Artikel ini diproduksi oleh Hellena Souisa dari artikel ABC News
BACA ARTIKEL LAINNYA... Alasan Anies Naikkan UMP Hanya untuk Perusahaan Tak Terdampak Pandemi