JAKARTA – Panglima TNI Jendral Djoko Santoso menyatakan bahwa belum ada kesimpulan terkait insiden lock-on (terkunci sebagai target rudal musuh) dua pesawat Sukhoi milik TNI AU saat latihan di wilayah udara Sulawesi Selatan pekan laluMeski demikian, Panglima menegaskan bahwa hal itu akan menjadi perhatian penuh TNI
BACA JUGA: Tim Investigasi DPR Tak Kompak
“Insiden Sukhoi ini hal penting untuk dijadikan penelitian dan dibahas
Tentang kemungkinan adanya pesawat ataupun kapak induk (carrier) Amerika Serikat karena insiden itu hanya berselang sehari setelah kunjungan Menlu AS Hillary Clinton sehingga ada kemungkinan insiden itu karena dalam rangka pengamanan kunjungan Hillary, Panglima menegaskan, dari pelacakan TNI ternyata sampai radius yang terlacak radar tidak ada pesawat atau kapal yang lewat.
Meski demikian Jendral asal Solo ini tidak memungkiri kemungkinan pesawat atau kapal itu tidak terbaca radar TNI
BACA JUGA: Suap TAA Hasil Kesepakatan Semua Fraksi
“Karena memang perkembangan teknologi yang pesatSementara Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Subandrio menandaskan, dirinya telah memperingatkan Dan Lanud Sultan Hasanuddin Makassar karena telah mempublikasikan informasi yang belum jelas.
“Saya ingatkan kepada jajaran saya di sana, kalau berita itu belum jelas jangan di-publish dulu
BACA JUGA: Asing Halangi BUMN Strategis Jadi Industri Militer Tangguh
Bikin gegeran (ribut) saja,” ujar KSAU dengan nada kesal.Menurutnya, insiden lock-on itu bisa saja terjadi lantaran dua buah Sukhoi itu tengah berlatih mengadu ketrampilan masing-masingNamun demikian KSAU juga mengakui kejangalan yang muncul karena dua pesawat Sukhoi itu dalam kondisi lock-on“Masalahnya satu lawan satu koq dua-duanya lock-onSedang kita cek, mungkin ada kesalahan tekhnis,” tandasnya.(ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polri Galakkan Operasi Preman Pemukiman
Redaktur : Tim Redaksi