jpnn.com, MALANG - Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto meninjau Geladi Posko Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) TNI Tahun 2018 di Markas Divisi Infanteri 2/Kostrad, Malang, Jawa Timur, Senin (30/4/2018).
Saat meninjau, Marsekal Hadi berkesempatan untuk mencoba fungsi perlengkapan perhubungan Satkomlek dengan melaksanakan video call dengan prajurit di masing-masing spot latihan. Perlengkapan perhubungan tersebut berfungsi dengan baik.
BACA JUGA: 150 Prajurit TNI Ikut Briefing Pelaku PPRC TNI Tahun 2018
“Tadi sempat saya coba komunikasi dengan KRI Banjarmasin. Semua bisa berjalan dengan baik,” katanya.
BACA JUGA: Istri Prajurit TNI Harus Memberikan Dukungan Optimal
Di hadapan awak media usai peninjauan Mako Latihan PPRC, Panglima TNI mengatakan bahwa PPRC TNI sebagai salah satu satuan operasional TNI, memiliki tugas sebagai penindak awal dalam melaksanakan tugas yang diberikan.
“Pada Latihan PPRC TNI Tahun 2018 ini, kami membuat skenario latihan untuk menghadapi tiga trouble spot sasaran di daerah yang berbeda,” ucap Hadi seperti dilansir dalam siaran pers Dansatgaspen PPRC TNI Tahun 2018, Kolonel Arm Edwin Habel.
BACA JUGA: Panglima TNI: Antisipasi Dampak Negatif Kemajuan Teknologi
“Dengan latihan yang dilaksanakan kali ini dapat menjadi bahan evaluasi, guna menyempurnakan pelaksanaan PPRC TNI di tahun 2019 mendatang,” ujar Marsekal Hadi.
Lebih lanjut, Panglima TNI mengatakan salah satu upaya mewujudkan daya tangkal yang tangguh dalam menghadapi setiap ancaman baik yang berasal dari luar maupun dari dalam negeri adalah membangun kekuatan TNI yang tangguh sebagai komponen utama pertahanan.
“Untuk itu prajurit TNI dituntut senantiasa membekali diri dengan latihan, agar mampu menjawab tuntutan tugas yang dihadapi dimasa yang akan datang,” ungkapnya.
Panglima TNI berharap melalui Geladi Posko yang dilaksanakan saat ini akan membantu kegiatan latihan di lapangan.
Latihan PPRC TNI kali ini dilaksanakan dalam dua tahap yaitu pertama Geladi Posko untuk perencanaan dan persiapan pelaksanaan operasi yang dilaksanakan mulai tanggal 30 April hingga 2 Mei 2018. Kedua, Latihan Lapangan yaitu penindakan terhadap ancaman yang timbul di tiga daerah konflik (Trouble Spot) yang telah ditentukan dalam skenario latihan yaitu Timika, Morotai dan Selaru yang akan dilaksanakan pada pertengahan Mei mendatang.(fri/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pendaftaran TNI 2018, Ada Kuota Khusus Daerah Perbatasan
Redaktur & Reporter : Friederich