JAKARTA - Proses pendaftaran calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tampaknya kurang gregetSejak dilakukan pengumuman pendaftaran dua minggu yang lalu, ternyata masih sepi peminat
BACA JUGA: Pansel KPK Sepi
Buktinya, baru 40 orang yang mendaftar dan hanya separuhnya yang dinyatakan lengkap administrasinyaSepinya peminat itu membuat Pansel harus memutar otak menarik peminat
BACA JUGA: Berusaha Merebut Pistol, Serangan Jantung, Tewas
Termasuk menginventarisir kenapa bursa calon ketua KPK kurang diminati wargaMenurut timnya, tekanan psikologis kepada calon terpilih bisa jadi momok bagi warga
BACA JUGA: Ditangkap Densus, Pulang Di Peti Mati
Seperti yang sudah-sudah, setelah lulus seleksi dan diajukan ke DPR, hujatan mulai terlontar dari legislator"Kriminalisasi terhadap dua orang pimpinan KPK saat ini juga menjadi salah satu kekhawatiran," imbuhnya.Dua nama yang disinggung adalah Bibid S Rianto dan Chandra M HamzahSebelumnya, Ketua Pansel sekaligus Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar yakin jika pendaftar akan ramaiJumlah 20 pendaftar yang lengkap administrasi juga diakuinya sudah banyak"Biasanya hari terakhir pendaftar akan banyak," kata Patrialis.
Pansel kembali menjelaskan, sebenarnya pihaknya sudah melakukan berbagai cara untuk mendapatkan calon pendaftarSeperti Pengamat dan Praktisi Hukum Bambang Widjojanto, hingga mantan Wakil Ketua KPK Amin SunaryadiMereka juga sempat blusukan kampus untuk mensosialisasikan pendaftaran itu.
Sekretaris Pansel KPK 2011 -2015 mengatakan Ahmad Ube mengakui untuk mendapatkan calon terbaik memang sulitPun meski pihaknya sudah berulang kali mengundang nama-nama terbaik untuk ikut mendaftarkan diri"Orang-orang berkualitas justru berdiam diri dan pasif," terangnya.
Hal itu tentu mengundang tanda tanyaAhmad sendiri tidak tahu pasti kenapa mereka memilih untuk pasifKekhawatiran yang diutarakan Imam memang beralasanOleh sebab itu, pihaknya akan teerus mencari cara supaya pendaftaran diminati"Memang tahapan ini melelahkan dan membuat orang berpikir dua kali," tambahnya.
Sementara itu, Juru Bicara KPK Johan Budi berharap agar pansel bisa segera mencari jalanTermasuk dengan mendekati tokoh masyarakat disamping nama-nama yang sudah familiar"Langkah mereka untuk jemput bola memang bagusTetapi mereka harus mendengarkan rakyat juga," ucapnya.
Disamping itu, dia menegaskan jika pansel harus bisa mendapatkan calon terbaikSesuai dengan misi dan visi KPK serta memiliki keberanian dan ketegasan untuk mengungkap kasus korupsiJangan sampai nama baik KPK selama ini hancur gara-gara calon yang tidak berkompeten(dim)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Nunun Resmi Buronan Internasional
Redaktur : Tim Redaksi