Pansus Ingin Lindungi SBY

Boediono-Sri Mulyani Bakal Dikorbankan

Minggu, 20 Desember 2009 – 20:28 WIB
JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI), Bony Hargens menilai, Pansus Bank Century telah melakukan manuver dengan meminta Wakil Presiden Boediono dan Menkeu Sri Mulyani segera nonaktifMenurut Boni, dengan permintaan itu justru Pansus tengah berupaya melindungi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Permintaan Pansus agar Wapres dan Menkeu menonaktifkan dirinya itu langkah awal untuk melindungi SBY agar tidak dilibatkan dalam kasus yang oleh mantan Wapres Jusuf Kalla disebut sebagai perampokan uang negara

BACA JUGA: SBY Ingin Selamatkan Ilmuwan

Pansus sangat kompak dalam keinginan yang sama yaitu mengorbankan Sri Mulyani dan Boediono," kata Boni, di Jakarta, Minggu (20/12).

Soliditas Pansus untuk menyalahkan Boediono dan Sri Mulyani, lanjut Boni, bisa jadi itu atas keinginan SBY
Jika itu benar terjadi, lanjut Boni, makin terlihat strategi yang digunakan SBY

BACA JUGA: Minta Rekaman, KPK Harus Izin Ketua PN



"Ini sebuah kompromi untuk mengorbankan Sri Mulyani dan Boediono
Bagi parpol mengorbankan kedua orang ini adalah yang terbaik dan saling menguntungkan karena mereka bisa mendapatkan nilai lebih dari kasus ini

BACA JUGA: Di RPP Penyadapan Peran Menkominfo Dominan

Tapi berbahaya bagi proses penegakkan hukum," tegas Boni.

Lebih lanjut Boni menilai langkah SBY untuk mengorbankan Boediono dan Sri Mulyani sebenarnya sudah terbaca dalam dua kali pidato presiden terakhir iniDalam pidato itu SBY dengan jelas menegaskan bahwa dirinya dan keluarganya, partai Demokrat serta tim kampanye SBY tidak ada yang mendapatkan aliran dana bailout"SBY tidak mengatakan tim kampanye SBY-Boediono namun hanya Tim Kampanye SBY dan itu ditegaskannya dua kaliIni jelas sudah mengarah ke Boediono," paparnya.

Terakhir, lanjut Bony, agar terlihat elegan SBY pun mengklarifikasi permintaan Pansus agar menonaktifkan Sri Mulyani dan Boediono, dengan jawaban normatif bahwa itu bertentangan dengan konstitusiKalau SBY dan Partai Demokrat memang mau membela Boediono dan Sri Mulyani, maka seharusnya hal itu dilakukan lewat mekanisme loby parpol di DPR ataupun pansus

"Tetapi SBY dan partainya cenderung membiarkan parpol anggota koalisi menekan kedua orang ituPadahal mudah bagi SBY melakukan itu dengan parpolYang sulit adalah menegosiasikan dengan rakyat yang terlanjur memiliki opini yang berbeda," ungkap Boni.

Hal lain yang patut dicurigai, sambung Boni, ketika pers menanyakan berbagai hal yang menjurus dugaan keterkaitan SBY justru anggota pansus selalu mengelak dengan berbagai alasan"Seperti pertanyaan saat JK menolak permintaan bail out, tapi kedua orang itu tetap mencairkanKekuatan siapa dibalik larangan JK itu hingga Boediono dan Sri tetap mengucurkan dana? Tak satupun diantara anggota Pansus yang berani menjawab," jelas Boni.(fas/ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Didesak Sisir Seluruh Pemda


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler