JAKARTA – Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI), Arbit Sanit menilai sikap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang tidak mengakomodir imbauan Panitia Khusus (Pansus) Angket Century yang meminta menonaktifkan Boediono dan Sri Mulyani dari jabatannya, sudah tepatMenurutnya, tindakan itu dilakukan untuk menjaga stabilitas politik dan memberikan jaminan pasar international.
“Sudah tepat
BACA JUGA: Minta Rekaman, KPK Harus Izin Ketua PN
Kalau keduanya mundur (Boediono dan Sri Mulyani red.) akan mengganggu pemerintahan dan memberikan jaminan pasar internationalSikap SBY juga dinilai Arbi Sanit sebagai bentuk penyelamatan terhadap para ilmuwan dan cendekiawan dari politikus yang mengincar jabatannya
BACA JUGA: Di RPP Penyadapan Peran Menkominfo Dominan
Ilmuwan yang dimaksud Arbi adalah Boediono dan Sri Mulyani yang tidak berasal dari partai politik tetapi dari kalangan pofesional“SBY berupaya menyeimbangkan kalangan ilmuwan dan cendekiawan dengan kekuatan politik yang mengincar jabatannya,” katanya.
Justru Arbi mengkritik permintaan Pansus
BACA JUGA: KPK Didesak Sisir Seluruh Pemda
Menurutnya, permintaan itu merupakan bentuk keserakahan jabatan para politikus yang ada di Senayan“Itu keserakahan politik karena mengincar jabatan keduanya,” tukasnya.Jika Boediono dan Sri Mulyani mundur, kata Arbi, yang paling diuntungkan adalah partai koalisiLebih spesifik lagi, Arbi menyebut Partai Golkar yang mengejar posisi Wakil Presiden“Seakan-akan jabatan wapres itu sudah tergambar oleh Golkar,” ucapnya.
Ada tiga alasan Pansus Century meminta Boediono dan Sri Mulyani mundurPertama, agar tugas-tugas Panitia Angket dalam melaksanakan penyelidikan dan pengumpulan data lebih optimalKedua, menjunjung tinggi moralitas, keteladanan dan akuntabilitas penyelenggara negara dan yang ketiga menyikapi suasana batin rasa keadilan masyarakat.
Alasan itu dianggap Arbi juga bentuk 'kesombongan'“DPR bisa memanggil setiap saat dan mereka (Boediono dan Sri Mul, red) menyatakan siap datang memberikan keterangan jika dipanggil oleh PansusApalagi yang diperlukan? Pansus katanya siap bekerja ekstraPaling-paling seminggu, sombong amat,” cetusnya(awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tahun Depan, Pasport TKI Gratis
Redaktur : Soetomo Samsu