Pansus Microcell Hilang Ditelan Bumi, Ada Apa?

Kamis, 19 April 2018 – 23:28 WIB
DPRD DKI. Foto: Indopos

jpnn.com, JAKARTA - Rencana pembentukan Panitia Khusus (pansus) Microcell DPRD DKI makin tidak jelas. Usulan itu tiba-tiba saja hilang bak ditelan bumi.

Pengamat Kebijakan Publik dari Univeristas Trisakti Trubus Rahadiansyah menyatakan, pembentukan Pansus Microcell mesti berjalan. Pasalnya, diduga kerugian yang diderita Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI cukup besar.

BACA JUGA: Bentuk Pansus, DPRD Bakal Usut Anggaran Proyek LRT Jakarta

Menurutnya, ada kejanggalan dibalik sikap pimpinan dewan yang enggan meneruskan proses. "Ini aneh, kenapa tak jalan. Seharusnya ketua dewan melancarkan Pansus ini. Kalau tak dilancarkan nanti malah aneh kan. Bisa jadi diduga korupsi," kata Trubus saat dihubungi di Jakarta, Kamis (19/4).

Namun, dia mengaku enggan berspekulasi terkait ada tidaknya permainan yang berindikasi pada terjadinya suap.

BACA JUGA: DPRD Ingatkan Anies Soal RPJMD Salah Sasaran

Sebab, kata dia, yang dapat membuktikan adanya indikasi tersebut hanya penegak hukum. Diantaranya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Polisi, dan Kejaksaan Agung (Kejagung).

"Indikasi ini sangat besar. Ini harus dibuka," tegasnya. Sehingga, lanjutnya, tak ada tuduhan kepada dewan di Kebon Sirih terkait adanya permainan pembentukan pansus microcell.

BACA JUGA: DPRD Soroti Proyek Jalan Inspeksi, Wacanakan Pansus

Menurut dia, pansus sangat tepat untuk menindaklanjuti temuan awal adanya kerugian akibat tiang-tiang microsel berdiri di asset pemprov. Pansus, ini bisa memanggil pihak-pihak yang diduga terlibat.

"Kalau, pansus tak tuntas, maka dugaan ada permianan besar," tandas Trubus.

Sementara itu, Mantan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP DKI Boy Bernadi Sadikin menilai, dewan di Kebon Sirih diduga telah masuk angin karena hanya galak di awalnya. Namun kini, Pansus Microcell tak jelas ujungnya.

Padahal, kerugian akibat berdirinya tiang microcell milik 10 perusahaan menara telekomunikasi di Jakarta mencapai triliunan.

Ada 7.000-an tiang yang tersebar di berbagai lahan milik Pemprov DKI diketahui tak membayar sewa aset. "Menyakitkan ini," kata Boy di Jakarta, Kamis (19/4).

Dia berharap, terhadap kinerja dewan di Kebon Sirih serius meneruskan Pansus tiang microcell tersebut. Oleh sebab itu, dia menyakini DPRD DKI tak akan bisa dipengaruhi oleh pihak-pihak luar.

"Ini enggak masuk angin. Mudah-mudahan enggak masuk angin, kalau masuk angin nanti saya beliin obat ya. Ingat, kabar berhembus dewan sudah masuk angin," jelasnya. (dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Loncat Partai tapi Ogah Lepas Kursi Dewan, Hanura: Malu lah!


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler