jpnn.com, BATAM - Sejumlah pantai dan beberapa pesisir di sekitar kawasan Nongsa, Batam, Kepulauan Riau, kembali tercemar limbah minyak (sludge oil), Minggu (23/6).
Diduga, limbah minyak yang mencemari pantai tersebut berasal dari pembuangan limbah kapal-kapal yang melakukan tank cleaning di tengah laut.
BACA JUGA: Wako Perintahkan Semua Sampah Plastik yang Diimpor akan Diperiksa KLH
Salah satu pengunjung, Parimin, warga Batam Center, mengaku harus membuang pakaiannya setelah terkena limbah minyak setelah berenang dan bermain air di Pantai Nongsa.
BACA JUGA: Airlangga Klaim Dapat Dukungan Solid Senior Golkar untuk Maju Jadi Ketum
BACA JUGA: DLH Segel Lokasi Penimbunan Limbah Campuran Plastik dan Elektronik
Dia tak sadar, laut tempatnya menghabiskan waktu berakhir pekan itu banyak dicemari limbah sejenis oli bekas tersebut.
”Saya sempat lihat sedikit saja. Tapi pas selesai mandi, baju saya langsung hitam semua kena oli. Akhirnya saya buang karena susah hilangnya,” kesalnya.
BACA JUGA: Isak Tangis Keluarga di Pemakaman 3 Bocah Kakak Beradik yang Tewas di Kolam Bekas Galian
Tak hanya limbah minyak, di pinggir pantai itu juga banyak sampah. Mulai dari sampah plastik hingga bungkus nasi.
”Bungkus nasi dibuang sembarangan, pantai jadi kotor,” imbuhnya.
Hal senada dikatakan Kinza. Dia harus mencuci kakinya dengan sabun karena ada limbah minyak hitam yang lengket di kulit kakinya pasca berendam di tepi pantai.
”Olinya di pinggir-pinggir pantai saja, mungkin terbawa ombak,” katanya.
Sementara, Ida, warga Nongsa, mengaku, limbah minyak itu sudah cukup lama dikeluhkan warga. Bahkan, beberapa waktu lalu jumlahnya cukup banyak berada di pinggir pantai.
”Oli bekas ini mungkin sengaja dibuang dari kapal-kapal yang lewat,” terka Ida.
BACA JUGA: Calon Ketua Umum KONI Pusat Minta Restu Menpora Imam Nahrawi
Meski begitu, adanya limbah tak menghalangi minat warga berkunjung ke pantai. Sebab, tiap akhir pekan pengunjung yang rata-rata merupakan warga Batam selalu ramai.
”Ada juga bagian pinggir pantai yang tak ada olinya,” ucapnya.
Terpisah, Batam Pos mencoba menghubungi Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batam Herman Rozie untuk meminta tanggapan atas limbah tersebut.
Namun, panggilan ponselnya tak kunjung diangkat.(she)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tiga Bocah Kakak Beradik Ditemukan Tewas Tenggelam di Kolam Berlumpur
Redaktur & Reporter : Budi