Papa Novanto Jadi Calon Ketum Golkar Terpopuler, Positif atau Negatif?

Kamis, 03 Maret 2016 – 20:49 WIB
Setya Novanto bersama salah satu bakal calon Presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump. Foto: AP

jpnn.com - JAKARTA - Bekas Ketua DPR Setya Novanto ternyata menjadi calon ketua umum Partai Golkar paling populer. Politikus Golkar yang terjungkal dari kursi ketua DPR karena kasus Papa Minta Saham itu justru menempati urutan teratas dalam hal popularitas dibandingkan kandidat lainnya.

Berdasarkan hasil survei  Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (Kedai Kopi) terhadap 500 responden, popularitas Novanto mencapai 35,80 persen. Di bawahnya ada nama Priyo Budi Santoso dengan pupularitas 26,80 persen.

BACA JUGA: Wow, Mahyudin dan Idrus Marham Juga Pakai Jet Pribadi

Selanjutnya, Ade Komarudin di peringkat ketiga dengan 25 persen. Seterusnya secara berurutan adalah Syahrul Yasin Limpo (20 persen), Idrus Marham (19,04 persen), Aziz Syamsuddin (17.6 persen), Airlangga Hartarto (12,60 persen), Indra Bambang Utoyo ( 11,20 persen), Zaki Iskandar (9,40 persen) dan Mahyuddin (8,40 persen).

Menurut peneliti Kedai Kopi Hendri Satrio, angka itu hanyalah popularitas. Namun, ia menegaskan bahwa popularitas tidak berbanding lurus dengan tingkat keterpilihan atau elektabilitas.

BACA JUGA: KPK Batal Periksa Rekan Damayanti dari PKB

"Ini baru populer. Beda dengan elektabilitas," kata Hendro dalam sebuah diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (3/3).

Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Donal Fariz yang hadir dalam diskusi itu mengatakan, popularitas bisa memiliki dua makna. Yakni positif dan negatif.

BACA JUGA: Mentawai Diguncang Gempa, Beginilah Imbasnya di Australia

Khusus popularitas Setnov yang melambung, Donal menyerahkannya ke publik. "Setnov ini wallahu a'lam populer dalam artian apa, tentu masyarakat yang tahu," paparmnya.

Survei Kedai Kopi itu dilakukan terhadap 500 responden yang tersebar di seluruh Indonesia. Responden dipilih secara acak (probability sampling) menggunakan metode sampel acak sistematis.

Pengumpulan data dilakukan dari 29 Februari hingga 1 Maret, melalui wawancara telepon dan menggunakan kuisoner terstruktur.  Margin of error dalam survei itu dipatok kurang lebih 4,38 persen dengan tingkat kepercayaan hingga 95 persen.

Selain popularitas, Kedai Kopi juga menyurvei hal-hal lain. Misalnya, figur seperti apa yang dibutuhkan Golkar untuk meningkatkan perolehan suara di Pilkada Serentak 2017 dan Pemilu 2019.

Dari hasil survei itu terlihat bahwa ketum PG yang terpilih nanti diharapkan memiliki karakter ideal. Misalnya, 24,80 responden menginginkan ketum yang tidak terlibat skandal korupsi. Sedangkan 20 persen responden mengharapkan ketum PG yang baru  tidak pernah terlibat skandal hukum.(boy/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Alasan DPR Tolak Deponering untuk AS dan BW


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler