jpnn.com - JERUSALEM - Polisi telah menahan seorang pria pelaku penusukan terhadap enam di parade Gay Pride di Yerusalem. Seorang juru bicara polisi mengidentifikasi tersangka sebagai orang yang sama pada penikaman tiga orang di parade tahun 2005.
Yishai Schlissel, pria beraliran Yahudi ultra-Ortodoks, dijatuhi hukuman 12 tahun penjara atas serangan itu dan dibebaskan dari penjara tiga minggu yang lalu.
BACA JUGA: Khawatir Rusuh Lagi, AS Selidiki Penemuan Bendera Pemberontak Di Gereja Kulit Hitam Atlanta
"Dua dari korban cedera berada dalam kondisi serius," kata layanan ambulans kota seperti dikutip dari BBC, Kamis (30/7).
Saksi mata mengatakan kepada surat kabar Haaretz Israel bahwa penyerang muncul di belakang demonstran dan mulai menusuk mereka sambil berteriak, sebelum ditangani oleh polisi.
BACA JUGA: Seniman Pembangkang Itu Akhirnya Dapatkan Paspornya Kembali
Seorang fotografer mengambil gambar saat penyerang mengangkat pisaunya. Foto: BBC
BACA JUGA: Hampir Setengah Juta Tweet Menyebutkan "APJ Abdul Kalam"
Gambar dramatis menunjukkan penyerang mengambil pisau dari balik mantel dan mengangkatnya dari atas kepalanya menghampiri sekelompok orang muda pada parade dari belakang.
Yishai Avior kepada Channel 2 TV Israel mengaku mendengar teriakan dan melihat tiga orang mengalami pendarahan di tanah.
"Orang-orang berlari ke segala arah untuk berlindung. Ada kepanikan besar dan shock," katanya.
Parade dilanjutkan setelah korban terluka dibawa ke rumah sakit, dan pengunjuk rasa meneriakkan "mengakhiri kekerasan".
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, serangan itu bertentangan "nilai dasar" negara.
"Di negara Israel kebebasan individu dalam memilih adalah salah satu nilai-nilai dasar. Kita harus memastikan bahwa di Israel, setiap pria dan wanita tinggal aman dengan cara apapun yang mereka pilih. Itulah cara kita di masa lalu dan bagaimana kita akan terus seperti itu. Saya berharap yang terluka cepat sembuh," katanya dalam sebuah pernyataan.
Presiden Reuven Rivlin mengutuk penusukan sebagai "kejahatan kebencian yang mengerikan".
"Orang-orang merayakan kebebasan mereka dan mengekspresikan identitas mereka ditikam dengan kejam," katanya.
"Kita tidak boleh tertipu, kurangnya toleransi akan membawa kita ke bencana. Kita tidak bisa membiarkan kejahatan seperti itu, dan kita harus mengutuk mereka yang melakukan dan mendukung mereka."
Ratusan polisi dikerahkan di sepanjang rute parade untuk mencegah pecahnya kekerasan. Juru bicara polisi Yerusalem Asi Ahroni kepada Reuters mengatakan polisi sangat banyak di parade tersebut tapi "sayangnya orang itu berhasil menarik keluar pisau dan menyerang".(ray/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Puluhan Ribu Hadiri Pemakaman Mantan Presiden APJ Abdul Kalam
Redaktur : Tim Redaksi