Parpol Harus Waspadai Konflik Internal

Selasa, 20 Januari 2009 – 18:03 WIB
JAKARTA - Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Nur Hidayat Sardini mengingatkan para calon anggota legislatif dari partai politik (parpol) peserta Pemilu 2009 agar lebih mewaspadai ancaman konflik pemilu yang datangnya dari kalangan internal parpol“Hingga saat ini, dari datang yang ada di Bawaslu ternyata sumber konflik pemilu itu didominasi dari kalangan internal sendiri, berupa banyaknya laporan yang berasal dari para caleg dari parpol yang sama

BACA JUGA: Anak-Anak Harus Steril dari Kegiatan Politik

Gejala ada kepinding dalam selimut ini harus diwaspadai oleh semua caleg,” ujar Ketua Bawaslu, Nur Hidayat Sardini, di DPP Partai Golkar dalam acara Agenda 23 Wacana dari Slipi, yang digelar oleh DPP Bappilu Golkar, Jakarta, Selasa (20/1), dengan tema 'Antisipasi Konflik Sebelum dan Sesudah Pemilu'.

Dalam acara yang sama, juga hadir Wakil Ketua Partai Golkar, Agung Laksono, Ketua KPU Abdul Hafiz Anshary, Ketua Dewan Kehormatan Pers Tarman Azam, dan Kepala Biro Pembinaan Polisi Khusus, Pudji Hartanto, mewakili Kapolri
Ancaman lain yang juga tidak kalah bobotnya, lanjut Hidayat, adalah undang-undang dan aturan main yang mengatur soal pemilu dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang relatif lambat dalam menangani berbagai potensi konflik pemilu serta beberapa keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang terkadang sulit dipahami masyarakat.

Prilaku jegal-menjegal dari internal partai dengan cara menyampaikan pengaduan yang dilakukan oleh sesama kader parpol, menempati urutan pertama untuk ditindak-lanjuti Bawaslu

BACA JUGA: Usul Perppu Pemutakhiran DPT Kacaukan Logistik Pemilu

“Meski demikian, sebagai institusi pengawas pemilu, setiap laporan yang masuk tetap akan diseleksi sesuai dengan mekanisme dan prosedur yang sudah disepakati,” tegasnya.

Ketua Bawaslu mengingatkan, pemilu merupakan sebuah proses demokrasi yang memang sarat dengan potensi konflik
“Pemilu itu sebuah proses yang terkait langsung dengan perebutan kekuasaan, sementara yang berkuasa pun masih ingin mempertahankan kekuasaanya.” Guna memperkecil potensi konflik pemilu tersebut,  Nur Hidayat Sardini menyarankan beberapa kegiatan antara lain perlunya kegiatan bersama dari peserta pemilu untuk memasang atribut partai secara bersamaan dibawah Merah-Putih dan berikrar untuk loyal terhadap semua aturan main pemilu yang sudah disepakati.

“Potensi konflik yang bersumber dari kader sesama partai, itu bukan ranah Bawaslu untuk menyelesaikannya

BACA JUGA: SK Pengangkatan KPUD Sumsel Digugat

Bawaslu hanya berharap agar potensi konflik ini bisa diselesaikan dari partai masing-masing,” ujarnya.Sementara itu, Wakil Ketua Partai Golkar, Agung Laksono menegaskan bahwa acara ini merupakan wujud dari kepedulian Partai Golkar dalam menyelamatkan pemilu dan proses demokrasi di Indonesia.

“Sebagai peserta pemilu, Partai Golkar sudah bertekad untuk memenangkan pemilu dengan cara-cara terhormatOleh karena itu, Partai Golkar sekaligus juga bertanggung jawab untuk membangun dan menjaga sebuah situasi kondusif untuk perjalanan demokrasidengan harapan agar pemilu mampu melahirkan lembaga-lembaga yang benar-benar memenuhi harapan rakyat,” tegasnya(Fas/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gus Dur Minta Koalisi Lokal Tak Buru-Buru


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler