JAKARTA - Beberapa hasil survei belakangan masih menempatkan tokoh-tokoh parpol Islam di urutan buncit untuk tingkat keterpilihan menjadi presiden 2014Ini diakui memang tak lepas dari minimnya tokoh dari kalangan parpol Islam yang dikenal oleh publik.
“Harus kita akui bahwa dari kalangan parpol Islam belum ada tokoh yang kuat
BACA JUGA: DPR Tetap Bangun Gedung 36 Lantai
Itu bisa dilihat dari publikasi media yang masih lebih banyak menempatkan tokoh-tokoh nasionalisBACA JUGA: Lelono Bilang Belum Ada Pesaing SBY
Menurut Romi –sapaan Romahurmuzy–, fakta bahwa parpol Islam masih kekurangan tokoh inilah yang seringkali menjadi kendala untuk mengikat hati pemilih
BACA JUGA: Remunerasi Pegawai Pajak Terancam Dicabut
Dengan kata lain tingkat kedikenalan tokoh parpol Islam masih di bawah rata-rata elite politik nasional.Lepas dari semua ini, ungkapnya, kendala lain harus diakui parpol Islam juga minim pendanaanTerlebih, parpol yang mengandalkan ideologi dihadapkan pada sikap pragmatisme masyarakatMenurut dia, dengan tingkat pragamatisme public yang makin tinggi belakangan ini, mayoritas pendanaan parpol Islam justru makin tidak sebanding“Dalam belanja iklan politik maupun kampanye, parpol Islam kalah dibanding partai nasionalis,” urainya
Meski demikian, Romi mengaku masih tetap optimisSetidaknya ketika melihat sistem kaderisasi parpol Islam yang sudah tertata dengan baikKarena ini pulalah, menurutnya, pemilih parpol Islam biasanya merupakan massa loyalisKarena itu, pihaknya optimistis parpol Islam tetap masih bisa berbuat banyak pada Pemilu 2014.
Sekretaris Fraksi PPP ini menilai ada tiga masalah utama yang menjadi penghambat kekuatan politik Islam di Indonesia Pertama yakni konflik internal yang berujung pada perpecahanHal itu terjadi hampir di semua partai, baik yang berideologi Islam maupun yang berbasis IslamMenurutnya, jika konflik ini tak segera berakhir, maka akan berpengaruh besar terhadap parpol Islam.
Sementara, pengamat politik dari IAIN Surabaya Zainuddin Syarif mengatakan, saat ini yang terjadi adalah bahwa parpol Islam belum bisa merawat basis konstituennya secara baikDia mencontohkan, pesantren yang menjadi basis massa justru banyak yang berafiliasi ke partai nasionalis
“Ini menunjukkan adanya pergeseran, tapi itu juga atas peran parpol Islam yang tidak menjaga basis konstituen dengan baik,” ujarnyaZainuddin mengusulkan, sebaiknya parpol Islam ke depan melakukan reideologisasi dan mendidik kader-kader muda Islam dengan menggunakan pendekatan paradigma yang lebih terbukaJika upaya reideologisasi ini bisa dilakukan dengan baik, menurutnya parpol Islam masih akan bisa diterima publik dengan baik pada 2014(did)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ada Upaya untuk Campakkan Patrialis
Redaktur : Tim Redaksi