Parpol Nasionalis Diyakini Masih Ungguli Parpol Islam

Sabtu, 21 Maret 2009 – 08:38 WIB
JAKARTA - Partai politik Islam pada Pemilu 2009 diyakini masih tetap berada di bawah bayang-bayang parpol nasionalisMereka diperkirakan akan tetap menempati posisi sebagai partai medioker (menengah)

BACA JUGA: Jangan Mau Dibodohi Program BLT



"Semuanya akan turun, termasuk PKS yang sempat bersinar pada pemilu sebelumnya," ujar Burhanuddin Muhtadi, peneliti senior LSI (Lembaga Survei Indonesia), dalam diskusi Gerakan Islamisme dan Politik Identitas dalam Pemilu 2009 di Kantor LSI, Jakarta, kemarin (20/3)
Penyebabnya, menurut dia, captive market partai Islam cenderung makin menurun dari pemilu ke pemilu

BACA JUGA: Caleg Kerap Ditodong Dukung Pemekaran

"Sejarah telah mencatatnya, suara partai Islam belum pernah menjadi kekuatan mayoritas di pentas politik nasional," ujar Burhanuddin.

Namun, lanjut dia, sebenarnya masih ada jalan parpol Islam untuk bisa masuk ke jajaran partai papan atas
"Mereka harus mampu membangun image parpol prorakyat," sarannya

BACA JUGA: Sutiyoso dan Rizal Ramli Desak Pemilu Ditunda

Program ekonomi dan kesejahteraan rakyat harus menjadi prioritas utama"Isu semacam itu kurang banyak ditangkap publik selama ini," tambahnya

Burhanuddin mengungkapkan, dari hasil survei terakhir lembaganya, image parpol prorakyat dan memiliki program ekonomi yang jelas masih lebih banyak didominasi parpol nasionalis"Citra yang melekat justru masih seputar moral dan agama," tandasnya

Sesuai hasil survei terakhir LSI Februari lalu, publik melihat ekonomi dan kesejahteraan rakyat memang menjadi masalah yang paling penting bagi mereka, yaitu 76 persenMenyusul, persatuan bangsa dan pemerintahan (15 persen), penegakan hukum (8 persen), dan terakhir moral dan agama (0,8 persen)

Pendapat senada disampaikan Indonesianis dari Australian National University (ANU) Greg FealySelain itu, menurut dia, parpol Islam menghadapi sejumlah dilemaDi satu sisi, mereka diharapkan bisa lebih terbuka dengan kelompok lainDi sisi lain, mereka takut kehilangan pemilih utamanya

"Ini pilihan sulit yang harus dibuat," ujarnya di tempat yang samaTapi, jika masih ingin tampil besar, mereka memang harus menjadi lebih terbuka.

Menanggapi hal itu, Sekjen DPP PPP Irgan Chairul Mahfidz mengaku tak risau dengan prediksi tersebut"Sejak dulu, kami juga diperkirakan gulung tikar, tapi kenyataannya kami kan masih eksis sampai sekarang," ujarnya

Di tempat berbeda, Presiden PKS Tifatul Sembiring masih optimis partai Islam akan bisa bersaing dengan partai nasionalis"Survei sekarang itu kan banyak yang pesanan, ada yang rasa sea food, tauco, ayam, atau yang lain," tuturnya setelah mengikuti kampanye partainya di Jakarta kemarin.(dyn/tof)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 10 Provider Telekomunikasi Bantu Sosialisasi Pemilu


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler