JAKARTA – Luar biasaSaham perdana PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) dalam sekejap langsung melesat hingga menyentuh batas atas auto rejection sebesar Rp 420 (49,41 persen) ke level Rp 1.270 per saham
BACA JUGA: PAN: Ada Perampokan BUMN Lewat Pasar Modal
Para investor tak mau lama-lama memegang saham KS, mereka pun ramai-ramai melakukan panjulan bersih (net sell) saham BUMN baja itu.Lalu siapa sebenarnya penerima jatah murahnya saham KS? Pengamat Ekonomi dari Econit Hendri Saparini mencium adanya indikasi keterlibatan oknum-oknum dari partai politik yang bermain di dalamnya untuk mengumpulkan dana menjelang Pemilu 2014
Indikasi ini terlihat mulai dari kebijakan penentuan harga yang terlalu murah dan kemungkinan terkonsentrasinya pemilikan saham di satu kekuatan
BACA JUGA: PKS: Penggabungan Partai Bukan Solusi
“Banyak kelompok bisnis dan partai politik yang bermain di siniSelain BPK, lanjut Hendri KPK juga bisa ikut ambil bagian meninvestigasi indikasi keterlibatan oknum-oknum partai politik itu
BACA JUGA: Banyak Kepala Daerah Tersandera Hutang Pemilihan
Kendati demikian, Hendri pesimistis meski BPK turun tangan menyelidiki kasus ini, hasilnya kemungkinan tak akan memuaskan karena penyelidikan yang dilakukan tak akan seperti kasus Bank Century.“Tentu yang berhak meminta investigasi adalah DPR, tapi apakah investigasi ini nantinya akan menyeluruh, saya kira tidak,” ungkapnya.
Dia mengungkapkan kekecewaanya lantaran KS tetap mencatatkan sahamnya di bursa kemarinMenurut Hendri, keputusan ini terlalu dipaksakan dan banyak hal yang ditabrak serta tak peduli dengan tuntutan masyarakat yang mengnginkan adanya pemeriksaan terkait IPO KS.
“Walaupun Kementerian BUMN sudah membentuk tim independen dan menyimpulkan tak ada rekayasa tapi itu patut dipertanyakanMereka kan hanya bekerja satu hari dan besoknya langsung listingApa saja yang dievaluasi?” katanya(lum)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sikap Patrialis Sama dengan Kubu DL Sitorus
Redaktur : Tim Redaksi