Pasar Ikan Berusia 99 Tahun di Kampung Pecinan

Rabu, 18 Januari 2017 – 10:41 WIB
PENGGERAK EKONOMI: Aktivitas pasar ikan Pabean di Jalan Panggung menjadi salah satu kegiatan perdagangan yang dilakukan di kawasan tersebut. Foto Satria Nugraha/Radar Surabaya/JPNN.com

jpnn.com - jpnn.com - Meski saat ini semua koridor jalan di Kampung Pecinan, Kembang Jepun, Surabaya, Jawa Timur sudah menjadi tempat kegiatan ekonomi.

Namun jika diperhatikan terdapat aktivitas khusus yang terjadi di koridor Jalan Panggung yang tidak ada di koridor jalan lain.

BACA JUGA: Penanda di Jalan Panggung Kampung Pecinan

Yakni adanya aktivitas pasar tua Pabean dan pasar tumpah yang menutupi ruas Jalan Panggung.

Yuan Abadi - Radar Surabaya

BACA JUGA: Surabaya Abadi Dalam Kepingan Masa Lampau

Menurut Ketua Surabaya Heritage, Freddy Isnanto pasar yang terletak di ujung Jalan Pangggung ini merupakan pasar tertua di Surabaya.

Pasar ini didirikan oleh pemerintah Kolonial Belanda sekitar tahun 1918 sebagai sentra perdagangan ikan, hasil bumi, dan kain.

BACA JUGA: Depo Kereta Sidopo, Bangunan Khas Belanda Dibangun 1928

Itu berarti usianya hampir satu abad. Hingga saat ini aktivitas di pasar ini sangat ramai.

Di sepanjang jalan ini selalu ramai mulai petang.

“Pasar ini tidak hanya didatangi oleh warga Surabaya saja, melainkan juga menjadi jujukan para pembeli ikan dari luar daerah. Sebab di pasar ini mereka bisa mendapatkan ikan segar dengan harga yang cukup bersaing,” ungkapnya.

Meski sangat ramai, namun kondisi pasar ini tidak nyaman. Sebab berdasarkan pengamatan Radar Surabaya, selain lokasinya yang becek ruas jalan pasar Pabean ini juga seringkali semrawut bahkan menimbulkan kemacetan parah.

Selain adanya aktivitas bongkar muat, kesadaran pengunjung pasar terkait parkir juga semakin memperparah kondisi pasar ini.

“Memang hal itu tidak bisa dipungkiri, seharusnya masyarakat lebih peduli. Sebab pasar tersebut bukanlah pasar biasa, melainkan memiliki sejarah panjang, khusus
nya perkembangan ekonomi di Surabaya,” terang Freddy.

Entah dulunya bentuk pasar ini seperti apa, namun karena kesemrawutan, fasilitas tidak memadai, dan dampaknya terhadap kemacetan karena menutupi badan jalan, Pemerintah Kota Surabaya berencana memindahkan pasar ini ke proyek pasar ikan berkonsep modern di daerah Romokalisari.

Selain terdapat pasar, di Jalan Panggung ini juga terdapat aktivitas pedagang kaki lima skala kecil yang keberadaannya menempati teras ruko dan badan jalan sepanjang jalan.

Keberadaan rumah toko di Jalan Panggung selain untuk tempat tinggal, juga difungsikan untuk berjualan beberapa jenis komoditi barang kebutuhan sehari­hari.

Tentu keberadaan berbagai bangunan ini menjadi roh terbentuknya Jalan Panggung.

“Apapun kondisinya saat ini, Jalan Panggung memiliki sejarah panjang. Dia tetap memiliki potensi untuk dijadikan sebagai salah satu wisata sejarah di Surabaya,”
pungkasnya.

(nur/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tata PKL, Perbanyak Sentra Kuliner


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler