Pasar Membesar, Operator Tingkatkan Kecepatan

Selasa, 25 Februari 2014 – 06:34 WIB

jpnn.com - SURABAYA - Laporan Media Partners Asia Market memprediksi jumlah pelanggan televisi berbayar (pay TV) di Indonesia akan mencapai 2,5 juta pengguna di 2014.

Mereka juga mengestimasi pada 2020 jumlah pengguna pay TV membukukan 3,8 juta pengguna dengan tingkat penetrasi 9 persen dari populasi televisi di Indonesia.

BACA JUGA: Gara-gara Kabut Asap, Lion Batal Terbang

Kenaikan jumlah pelanggan di 2014 akan menghasilkan revenue sebesar USD 184 juta ke penyedia konten dan di 2020 jumlah revenue penyedia konten diestimasikan USD 257 juta. Penetrasi pasar  para operator adalah menggenjot jaringan internet.

Itu yang dilakukan First Media, penyedia layanan broadband internet dan TV kabel terkemuka di Indonesia

BACA JUGA: Gandeng BRI Operasikan SiMOLEK agar Publik Makin Melek

Chief Marketing Officer First Media-LinkNet Iris Wee mengatakan kecepatan akses internet bakal ditingkatkan dua kali lipat. Alasannya,  tingginya kebutuhan pelanggan First Media yang tidak hanya pada kecepatan internet untuk bisa menikmati berbagai konten dunia maya saja, namun juga tren banyak dimanfaatkannya koneksi broadband di perangkat gadget yang berbeda secara bersamaan oleh anggota keluarga dalam satu rumah.

"Performa yang luar biasa menjadi pilihan layanan broadband terbaik untuk kebutuhan jaringan internet nirkabel di rumah," ungkap Iris Wee.

BACA JUGA: Pertagas Dinilai tak Layak Akuisisi PGN

Menurut dia peningkatan kecepatan ini dapat dinikmati oleh seluruh pelanggan First Media di Jakarta, Surabaya, dan Bandung yang telah mengaplikasikan paket combo HD terbaru yang diluncurkan pada Juli 2013 lalu.

Deputy Operational Director First Media-LinkNet Edward Sanusi mengatakan potensi industri sangat besar. Pihaknya memprediksi jumlah pelanggan First Media akan tumbuh 20-30 persen setiap tahunnya. Ini yang membuat perusahaan penyedia layanan TV kabel dan broadband internet menyiapkan dana sekitar Rp 400 sampai 600 miliar pada tahun depan.

"Komposisinya fifty-fifty, sebagian untuk penambahan jaringan serat optic di kawasan baru, sebagian juga untuk peningkatan layanan dan produk," kata Edward.

Peningkatan produk, tambah dia, dalam bentuk penambahan channel. Saat ini, mereka telah memiliki 200 saluran televisi. "Layanan kami akan mengembangkan televisi di smart phone. Sebab, tren penggunaan smart phone dan mobilitas masyarakat tinggi," paparnya.(dio)

BACA ARTIKEL LAINNYA... BRI tak Bebankan Iuran OJK pada Nasabah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler