Pasca Tsunami, Aceh Rawan HIV/AIDS

Rabu, 24 Maret 2010 – 09:54 WIB
ACEH UTARA- Sekretaris Komisi Penganggulangan Penanggulangan AIDS (KPA) Aceh Utara, dr Machrozal menyebutkan bahwa Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) menjadi kawasan yang rawan penyebaran HIV/AIDSHal ini terjadi pasca bencana tsunami lalu, sehingga banyak orang berdatangan dengan berbagai kepentingan tanpa bisa dikontrol

BACA JUGA: Listrik Hanya Byar 8 Jam Sehari

Akibatnya, bersamaan dengan itu penyebaran penyakit HIV/AIDS juga terjadi.

"Dua tahun terakhir ini sudah terdeteksi empat penderita HIV/AIDS di Aceh Utara, mereka kami rangkul dan dijaga," kata Machrozal.

Ditambahkan, penderita HIV/AIDS bisa saja lebih besar lagi mengingat sulitnya mendeteksi kesehatan masyarakat secara umum
Sebab, beber dia, hanya sedikit sekali masyarakat yang secara sadar memeriksakan kesehatan mereka

BACA JUGA: Hamil, Enam Siswi Tak Ikut UN

Biasanya ditemukan secara kebetulan pada saat seseorang akan memeriksa darahnya untuk melakukan donor.  Apalagi kondisi seseorang yang terjangkit awalnya tampak sehat dan normal, HIV/AIDS tidak langsung dirasakan penderita saat terinfeksi karena masa inkubasinya yang lebih lama dibandingkan penyakit lain.

"Satu penderita itu berpotensi menyebarkan ke puluhan orang
Jadi fenomena ini seperti gunung es," jelas Machrozal lagi.

Ditambahkan, dua daerah yang berisoko tinggi adalah yaitu Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe

BACA JUGA: Pro Papua Merdeka Berharap ke Obama

"Pasca tsunami pada tahun 2004, kedua wilayah ini (Kota Lhokseumawe dan Aceh Utara) menjadi daerah tujuan banyak orang luar yang masuk ke Aceh," pungkasnya.(agt/fuz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 88 Penderita HIV/AIDS Meninggal


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler