JAKARTA--Kasus dua pasien RSUD Tangerang pemegang kartu Jamkesmas dan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) kembali melakukan audiensi ke Kementerian Kesehatan, Selasa (23/2), terkait diskriminasi pelayanan kesehatan yang dialami.
Yaya, pendamping Aswanah dan Asmiah -dua pasien RSUD Tangerang ITU- mengatakan, keduanya diperlakukan diskriminatif oleh RStersebut"Keduanya sudah mendapat surat rekomendasi dari Kementrian Kesehatan, namun kedua pasien miskin tersebut masih belum mendapatkan tindakan medis dari pihak RSUD Tangerang," kata Yaya, usai melakukan testimoni ke Kemenkes.
Sebaliknya, kata Yaya, dua pasien ini diduga mendapatkan informasi yang salah tentang penyakit dan pelayanan rumah sakit
BACA JUGA: Atase di LN Diminta Stop Buka Rekening Baru
"Informasi tersebut antara lain seperti, mata pasien akan buta kalau operasi tetap dilakukan atau RSUD Tangerang tak mampu mengoperasi mata Aswanah dan harus menunggu dokter ahli dari Jakarta," ungkapnya.Untuk kasus Asmiah, lanjutnya, dia kemudian dirujuk ke RSCM
BACA JUGA: Edi Tuding Anggodo Berbohong Lagi
Oleh karena itu, RSUD Tangerang memberikan surat rujukan ke RSCM.Yaya menyatakan, bentuk pengalihan pengobatan ke rumah sakit lain, dengan alasan teknis dan kapabilitas paramedis, mengundang pertanyaan
Padahal, ketika kunjungan pertama bulan November 2009, RSUD Tangerang sudah siap mengoperasi mata Aswanah dengan menyatakan syarat uang operasi Rp 20 juta
BACA JUGA: Penyaluran Hak Daerah Dipercepat
Yaya mengatakan, secara umum kelompok miskin mendapatkan perlakuan diskriminatif dari RSPara pengelola kerap mengabaikan dan mempersulit pelayanan untuk si miskin.Selain Yaya dan dua pasien korban diskriminasi, juga hadir dalam audiensi itu Sesditjen Bina Yanmed, SutotoSementara ICW diwakili oleh Ratna Kusumaningsih.(lev/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lagi, DPR Soroti Pelayanan Haji
Redaktur : Soetomo Samsu