jpnn.com, BATAM - Harga cabai merah keriting mengalami kenaikan cukup drastis di kota Batam, Kepulauan Riau dalam dua pekan terakhir ini.
Bahkan harganya tembus hingga Rp 50 ribu per kilogram (kg).
BACA JUGA: Gara-Gara Ribut dengan Penumpang, Sopir Taksi Ini Kena Skors
Padahal biasanya harga komoditas ini dijual Rp 35 ribu per kilogramnya. Jadi ada kenaikan sekitar Rp 15 ribu per kilogram.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Batam Zarefriadi mengaku kenaikan dipicu pasokan cabai yang berkurang.
BACA JUGA: Napi Suruh Istri Bawa Sabu untuk Diedarkan di Lapas
"Iya memang naik, di Sumatera (daerah penghasil) juga harganya naik, di Pekanbaru, Sumatera Barat dan lain-lain," kata Zarefriadi kepada Batam Pos (Jawa Pos Group), Minggu (8/10).
Namun demikian, menurutnya kondisi tersebut merupakan hal biasa terjadi dan merupakan keadaan pasar yang alami. "Ini seperti biasa, dinamis, tidak selamanya naik. Naik memang karena suplai kurang," terangnya.
BACA JUGA: Sepanjang 2017 sudah 36 Perusahaan Gulung Tikar di Batam
Dia mengatakan, hasil panen petani adalah hal yang mempengaruhi berkurangnya pasokan di pasaran. Namun ia meyakini keadaan ini akan cepat berangsur pulih dan harga kemabli normal kembali.
"Mudah-mudahan, seminggu dua minggu lagi akan selesai, dan harga normal lagi," ucapnya.
Pantauan di Pasar Tos 3000 Jodoh, harga cabai merah keriting dijual di kisaran Rp 50 ribu per kg. Asman, penjual sayur mayur di Pasar Tos 3000 Jodoh mengaku dalam seminggu harga cabai naik dua kali.
Dari awalnya hanya Rp 30 ribu, naik menjadi Rp 35 ribu per kg dan kini harga naik lagi Rp 45 ribu hingga Rp 50 ribu per kg. "Sudah seminggu lalu naik," terang pria asal Sumatera Barat ini.
Dia menyebutkan kenaikan harga diduga faktor cuaca yang kerap hujan. Banyak dari tanaman cabai yang tidak tumbuh sempurna dan membuat cabai cepat busuk. "Katanya karena hujan. Pastinya kami tak tahu, kami hanya ikut harga dari toke," jelasnya.
Meski harga cabai merah naik, harga cabai rawit tetap bertahan di kisaran Rp 24 ribu hingga Rp 28 ribu per kg. Sedangkan cabai setan (Jawa) malah turun harga dari Rp 40 ribu per kg jadi Rp 28 ribu per kg. "Cabai yang lain masih murah, yang mahal cabai merah keriting aja," sebut Asman.
Di pasar-pasar tradisional di wilayah Bengkong, harga cabai merah keriting dijual Rp 50 ribu per kg. Sedangkan cabai rawit Rp 30 ribu per kg. Untuk harga bawang merah (Jawa) berkisar Rp 22 ribu hingga 28 ribu per kg. Bawang Burma (impor) juga masih mahal Rp 15 ribu per kg.
"Jadi harga cabai (merah keriting) memang mahal, Rp 50 ribu sekilo," tukasnya.
Tak hanya cabai yang semakin pedas, harga jeruk nipis di pasaran juga semakin asam. Bahkan harganya lebih dibandingkan jeruk manis. Jeruk manis perkilonya hanya Rp 10 ribu hingga Rp 15 ribu per kg. Sedangkan jeruk nipis dijual Rp 30 ribu per kg.
"Jeruk nipis memang lagi mahal," pungkas Sri Ayu, penjual di Bengkong.
Sementara itu, untuk membantu kebutuhan akan cabai di Batam, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (KPP) Kota Batam memberikan bantuan bibit dan mengedukasi masyarakat menanam cabai di pekarangan rumah.
Belum lama ini, sebanyak lima ribu bibit cabai kepada warga yang tinggal di Perumahan Pondok Pratiwi, Sekupang.
"Nama programnya Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) yaitu konsep pemanfaatan lingkungan rumah sebagai sumber pangan. Mudah-mudahan ini dapat membantu," kata Kepala Dinas KPP Batam, Mardanis. (cr13/she)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Wali Kota Ini Kecewa tak Dilibatkan dalam Rapat BP Batam
Redaktur & Reporter : Budi