Pasokan Gas Seret, Industri Keramik Stagnan

Selasa, 24 Mei 2011 – 10:01 WIB

JAKARTA - Pertumbuhan industri keramik kuartal pertama tahun ini stagnanPasalnya, permintaan untuk pasokan energi gas belum direalisasikan

BACA JUGA: Dividen Bank Mandiri Tertinggi

Total kebutuhan gas untuk industri keramik sebesar 130 MMSCFD, tapi hanya terpenuhi sebanyak 60 MMSCFD.

Ketua Umum Asosiasi Industri Keramik Indonesia Achmad Wijaya mengatakan bisnis industri keramik tetap berjalan
Namun, pertumbuhan bisnis mereka cenderung tetap dibandingkan kuartal pertama tahun lalu

BACA JUGA: Pertamina Siap Gandeng BUMD

"Dapat dibilang berjalan di tempat, karena tidak ada pertumbuhan dari sisi produksi," kata dia, Senin  (23/5).

Disebutkan, pencapaian sampai sampai kuartal pertama tahun ini sekitar 61 juta meter kubik
Padahal mereka menargetkan bisa meningkat sampai 64 juta-65 juta meter kubik

BACA JUGA: BTN Kredit PNS Salurkan Uang Muka KPR

Menurut dia, realisasi pada kuartal pertama 2011 tersebut tidak jauh berbeda dengan periode sama tahun 2010.

"Namun, ternyata hanya terealisasi sekitar 85 persen dari targetSedangkan sampai akhir tahun kami targetkan produksi keramik mencapai 243 juta meter kubik," tandas diaKarena sejak awal mereka optimistis produksi tahun ini bertambah seiring naiknya pasokan gas.

Akan tetapi kenyataannya, suplai gas untuk industri belum mendapat jaminanAchmad yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Forum Industri Pengguna Gas Bumi (FIPGB) mengatakan pengajuan kebutuhan gas industri sebesar 863 MMSCFDDari kebutuhan tersebut, baru dipenuhi 583 MMSCFD.

"Di industri keramik hanya mendapatkan suplai 60 MMSCFD yang terbagi untuk 67 pabrikPadahal kebutuhan kami 130 MMSCFDSejauh ini kami hanya menunggu suplai dari PGN (PT Perusahaan Gas Negara)," tandas dia.

Dampak negatif lain, industri belum berani melakukan perluasanAtau belum ada investor masuk untuk menanamkan modal lantaran tidak ada jaminan mengenai pasokan gas"Kami tidak akan merevisi target produksi, karena kami masih menunggu suplai gas terpenuhi," ungkap dia(res)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kementan Butuh 60 Ribu Penyuluh


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler