BANI WALID - Setelah terlibat pertempuran sengit selama beberapa pekan, pasukan rezim baru Libya berhasil menguasai Bani Walid, salah satu kota terakhir yang masih dikuasai oleh loyalis mantan diktator Muammar KadhafiKemarin (17/10) pasukan Dewan Transisi Nasional (NTC) mengibarkan bendera baru Libya di kota yang dikelilingi gurun dan berjarak sekitar 146 kilometer sebelah tenggara Tripoli
BACA JUGA: Menhan Malaysia Tegaskan Tidak Ada Pencaplokan
Bersamaan itu, ratusan warga juga meninggalkan Sirte, kota kelahiran Kadhafi
BACA JUGA: Tekan Assad, Liga Arab Siap Depak Syria
Desing peluru kemarin memang masih terdengar di kota yang terletak di pinggir Wadi atau Lembah Merdum itu
BACA JUGA: Bentrok Maut di Penjara Meksiko, 20 Napi Tewas
Bentrok sporadis antara pasukan NTC dan loyalis Khadafi masih terjadi di beberapa titikTetapi, secara keseluruhan kota berpenduduk sekitar 85 ribu jiwa tersebut telah jatuh ke pangkuan NTC"Serangan intensif yang kami lancarkan dari dua titik, utara dan selatan, berhasil memukul mundur lawan," tutur Ghit dari wilayah tengah Bani WalidSerangan itu, lanjut dia, makin intensif dilancarkan dalam sepekan terakhir
Sebenarnya, puncak pertempuran terjadi Minggu lalu (16/10)Ketika itu, pasukan NTC mendapatkan perlawanan sangat sengit dari suku WarfalaSebagian besar di antara suku yang tinggal di kawasan itu adalah loyalis KadhafiAnggota pasukan elite Kadhafi pun, konon, direkrut dari suku di wilayah gurun tersebut"Serangan Minggu lalu menewaskan dua serdadu dan melukai sekitar 70 yang lain," kata Ghit
Komandan NTC Jamal Salem yang merupakan salah satu pemimpin pertempuran di Bani Walid mengatakan bahwa pertempuran pada Minggu lalu sangat melelahkan"Kami menghadapi perlawanan sangat sengit," ujarnyaHingga kemarin pun, meski kalah, pasukan Kadhafi masih bertempur dengan maksimal
Menurut Omar Sisaw, salah seorang serdadu NTC, tim penembak jitu menjadi musuh terberat pasukannyaMereka sengaja dikerahkan Kadhafi untuk mendukung pertempuran dan tetap bertahan di rumah-rumah wargaMereka masih mengarahkan moncong senjata ke arah pasukan NTCSelain desing peluru, para saksi mata mengaku mendengar ledakan granat dan roket
Perjuangan NTC untuk melumpuhkan tim penembak jitu Kadhafi di Bani Walid memang tidak mudahNamun, jika mereka berhasil mengusir para penembak jitu itu, tugas NTC akan menjadi lebih mudahSetidaknya, mereka hanya tinggal merebut dua kantong pertahanan Kadhafi di sebelah barat laut SirteYakni, Dollar dan Number 2
Secara terpisah, kemarin terjadi eksodus besar-besaran di SirteRatusan warga meninggalkan kota kampung halaman Kadhafi tersebutTermasuk, kerabat dan keluarga orang-orang dekat mantan penguasa berusia 69 tahun ituSejak meninggalkan Tripoli, Kadhafi dan kroninya mengajak keluarga masing-masing pindah tempat demi menghindari perburuan pasukan NTC
Kemarin ibu dan saudara laki-laki Mussa Ibrahim, jubir rezim Kadhafi, ikut meninggalkan Sirte"Keluarga dan para kerabat pejabat Kadhafi juga eksodusIbu dan saudara lelaki Mussa Ibrahim ada di antara mereka," ucap Wessam bin Hamaidi, komandan NTCMereka meninggalkan Sirte dalam iring-iringan tujuh mobil
Laporan Hamaidi itu dibenarkan perwakilan NTC dari Sirte, Hassan al-DroeMenurut dia, kerabat dan keluarga orang-orang dekat Kadhafi mulai mengungsi sejak kemarin pagiMereka sengaja lari di tengah pertempuran untuk mengecoh pasukan NTC"Pagi ini, ada 20 mobil penuh penumpang yang meninggalkan SirteKabarnya, Mutassim (putra kelima atau anak keenam Kadhafi) juga ada di antara mereka," bebernya
Sementara itu, stasiun televisi Arrai yang berbasis di Syria kemarin juga mengonfirmasikan kematian Khamis Khadafi, komandan pasukan elite Libya Brigade KhamisMedia pro-Kadhafi itu membenarkan bahwa putra bungsu Kadhafi itu tewas akhir Agustus laluDia dilaporkan tewas dalam pertempuran sengit dengan pasukan NTC di Kota Tarhouna, 90 kilometer tenggara TripoliSebelumnya, NATO mengklaim menewaskan Khamis dalam serangan mereka(AFP/AP/BBC/hep/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Serangan Udara Tewaskan Tokoh Al Qaeda
Redaktur : Tim Redaksi