Paus Kecam Tragedi Bom Nigeria

Selasa, 27 Desember 2011 – 04:49 WIB

VATICAN CITY- Serangan bom Natal di Nigeria yang menewaskan 40 orang langsung menuai kecaman dari dunia internasionalPaus Benedictus XVI menyebut tragedi tersebut "absurd" dan menyatakan kesedihannya kepada keluarga korban.
    
Berbicara dalam khotbah paska Natal, Paus mengatakan, hanya rasa saling menghormati dan rekonsiliasi yang bisa membawa perdamaian, bukan kekerasan

BACA JUGA: Putin Tak Hiraukan Seruan Gorbachev

Pemimpin tertinggi Gereja Katolik tersebut mengajak seluruh umat mendoakan keluarga korban dan warga Kristen Nigeria


"Saat ini, saya ingin menekankan kembali bahwa kekerasan hanya akan menghasilkan kepedihan, kerusakan, dan kematian

BACA JUGA: Gorbachev Ikut MInta Putin Mundur

Hanya sikap saling menghormati, rekonsiliasi, dan cinta adalah jalan menuju perdamaian," lanjutnya.
    
Suara yang sama juga dikeluarkan Gedung Putih
Presiden Barack Obama menyebut insiden tersebut sebagai serangan teroris di Nigeria "yang tidak berperasaan"

BACA JUGA: Korban Badai Washi Tembus 2.000 Jiwa



"Kami mengutuk kekerasan tak berperikemanusiaan dan hilangnya nyawa manusia di Hari Natal tersebutKami mengucapkan bela sungkawa kepada keluarga yang ditinggalkan dan orang-orang terkasih mereka,"ujarnya.
    
Obama memonitor kejadian tersebut dari Hawaii, di mana bersama keluarganya sedang berliburGedung Putih menyatakan, telah melakukan kontak dengan koleganya di Nigeria dan berjanji akan membantu menyeret pelakunya mempertanggungjawabkan tindakannya.(cak/ami)
    
Presiden Prancis Nicolas Sarkozy mengekspresikan rasa solidaritasnya kepada Nigeria dalam melawan terorismeSementara Menteri Luar Negeri Jerman Guido Westerwelle menyatakan "meski tengah merayakan Hari Natal, dunia tetap bersatu melawan terorisme".
    
Menteri Luar Negeri Inggris Willam Gague menyebut serangan tersebut sebagai tindakan pecundang"Itu adalah serangan pengecut terhadap keluarga yang berkumpul dalam suasana damai dan tengah beribadah untuk merayakan hari yang menyimbolkan harmoni serta persaudaraan dengan sesamaSaya menyatakan bela sungkawa kepada korban tewas dan luka," tandasnya    
    
Israel menyatakan segera mengirimkan bantuan medis ke NigeriaTel Aviv menyatakan, mengecam tragedi yang terjadi tepat di Hari Natal tersebut.

Militan Islam Boko Haram telah mengakui berada di belakang serangan di Gereja Katolik StTheresa, Madalla dekat ibu kota LagosJuru bicaranya yang menggunakan nama samaran Abul Qaqa mengakui rangkaian serangan tersebut dalam wawancaranya dengan Harian the Trust, satu-satunya media yang digunakan Boko Haram untuk berkomunikasi dengan publik

Ledakan pertama terjadi pada Minggu (25/12) pada pukul 08:00 (waktu setempat)Meski miliaran dolar dari pejualan minyak Nigeria masuk ke anggaran belanja Slaku Luguard, badan yang menangani kondisi darurat tersebut hanya bisa mengirim SMS kepada wartawan untuk meminta bantuan mencarikan tambahan ambulans.

Lambatnya respon otoritas, menuai protes dan amarah dari orang-orang yang berada di sekitar lokasi kejadianSerangan kedua terjadi di Kota Jos, dekat Gereja Gunung Api dan Gereja KeajaibanSekelompok pria bersenjata kemudian melepaskan tembakan ke polisi di lokasi ledakanAparat kemudian menemukan bom rakitan di dekat lokasi dan berhasil dijinakkan
    
Sore harinya, ledakan terdengar dari jalanan Kota Damaturu, ibu kota Negara Bagian Yobe dimana, sebelumnya (22/12) telah terjadi kontak senjata antara aparat dan militan Boko Haram dan menewaskan 61 orang
    
Ledakan paling serius terjadi ketika seorang pelaku bom bunuh diri meledakkan mobil berisi bahan peledak di markas polisi rahasia NigeriaMenewaskan tiga orang.(cak/ami)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sehari 14 Bom Hajar Baghdad, 63 Tewas


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler