PDB Capai USD 4 Triliun

Jumat, 08 April 2011 – 06:11 WIB

JAKARTA - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) memproyeksikan jika Indonesia bias mengantongi pendapatan domestic bruto (PDB) hingga USD 4 triliun pada 2040 mendatang.  Kepala BKPM Gita Wirjawan saat memberikan kuliah umum di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia bertema Peranan Penanaman Modal dalam Pembangunan Nasional menyatakan, Indonesia bakal memasuki babak baru perekonomian ternesar di dunia disamping Afrika Selatan dan TurkiIa menilai, perekonomian Negara-negara Asia Pasifik mempunyai peranan besar meningkatkan perekonomian dunia

BACA JUGA: PLN Butuh 26.000 Pekerja, Kuatkan Konsep ABG


 
"Sekarang, Asia Pasifik berkontribusi membangun perekonomian dunia sebesar 33-34 persen
Namun, ekonom dunia memperkirakan tahun 2040 perekonomian Asia Pasifik bisa berkontribusi lebih dari 50 persen,"kata Gita, Kamis (7/4)..

Dia meyakini akan kemajuan perenomian Indonesia

BACA JUGA: Pajak Progresif Bisa Diakali

Saat ini, pertumbuhan ekonomi  sebesar tujuh persen dengan skala ekonomi mencapai USD 720 miliar
Dia memperkirakan, pada 2050 bakal tumbuh lagi menjadi USD 20-25 triliun

BACA JUGA: UE Segera Sidangkan Usul Pemerintah Indonesia

Jika sudah mencapai target itu, Indonesia akan punya GDP per kapita sangat besar dan memiliki ekonomi sangat makmur.

Dia membuat perbanding dimana skala ekonomi makro sejumlah Negara, yakni perekonomian Amerika Serikat mencapai USD 14 triliun, China USD 5,7 triliun, Jepang  USD 5,5 triliun dan Indonesia USD 720 miliar"Saya percaya masa depan  masyarakat Indonesia akan cerah dan saya tidak mau generasi penerus bangsa nantinya hanya  akan jualan sumber daya alam seperti batu bara dan bauksitBagaimanapun, kita harus menjadi industrialis,"ungkapnya.

Dia juga menyinggung soal kebijakan perekonomian AS yang menurutnya Negara Paman Sam itu akan memfokuskan diri pada kegiatan fiskalItu berdampak pada penurunan angka pengangguran ke delapan persen per tahunHanya saja, dia berpesan, Indonesia harus tetap berpatokan pada Investment Maps
 
Dia menuturkan, Indonesia harus menggenjot perbaikan infrastrukturSebab, kondisi infrastruktur negara ini masih kalah jauh ketimbang China misalnyaIndonesia baru membangun 350 ribu kilometer jalan dan 500 kilometer m jalan tolSementara China, sudah membangun 4,5 juta km jalan dan 50 ribu km jalan tol(lum)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Harga Minyak Naik, Indonesia Tetap Optimis


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler