jpnn.com, JAKARTA - Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan menginvestigasi urgensi panggilan KPK terhadap terdakwa korupsi proyek e-KTP, Setya Novanto pada Rabu (21/3) malam.
Politikus PDIP, Masinton Pasaribu mengatakan pihaknya mendapat informasi bahwa Novanto dipanggil dan diperiksa malam-malam oleh KPK. Keesokan harinya di persidangan, Novanto menuding dua elite PDI Perjuangan Puan Maharani dan Pramono Anung kecipratan aliran duit e-KTP masing-masing USD 500 ribu.
BACA JUGA: Pak Jokowi Tersenyum Ditanya soal Pramono Anung dan Puan
"Kami dapat informasi malam itu dia (Novanto) dipanggil. Apa urgensinya dipanggil malam ke gedung KPK. Ada deal apa Novanto dan KPK setelah pemeriksaan malam itu?" kata Masinton di gedung DPR, Jakarta, Jumat (23/3).
Menurut Masinton, investigasi dilakukan karena pemanggilan itu tidak lazim, karena siangnya ada persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta. “Jadi diinvestigasi, karena ini tidak lazim malam-malam diperiksa terus siangnya di persidangan,” ungkap dia.
BACA JUGA: Novanto Gagal Tembak Elite PDIP Dalam Kasus Korupsi E-KTP?
Selain itu, lanjut Masinton, publik juga melihat di persidangan itu Setya Novanto sesenggukan menangis. Nah, kata dia, tangisan itu apakah karena tekanan atau bagian dari drama.
“Kami lihat juga Novanto menangis. Apa menangis karena diintervensi atau dia sedang mau buat drama, mengingat kasus ini dari awal sudah penuh drama,” ujar anggota Komisi III DPR ini. (boy/jpnn)
BACA JUGA: PD Kesal Dengar Tangkisan PDIP soal Tudingan Setya Novanto
BACA ARTIKEL LAINNYA... Interpelasi Anies Tak Kunjung Bergulir, PDIP Sudah Melempem?
Redaktur & Reporter : Boy