jpnn.com - JAKARTA - PDI Perjuangan membuka peluang untuk menjadikan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi sebagai calon presiden.
Menurut Pengamat Politik Pol-Tracking Institute Arya Budi, sikap ngambang PDIP itu bertujuan untuk memancing respon publik dan lawan politik, mengingat Jokowi saat ini masih menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta.
BACA JUGA: Beli Rumah, Fathanah Bayar Pakai Dollar
Jika Jokowi menyatkan siap, maka akan membuka persepsi publik bahwa Jokowi merupakan orang yang mengejar kekuasaan semata. Sebab dia masih memiliki tugas sebagai gubernur.
"Karena Jokowi masih menjabat Gubernur DKI sehingga berpotensi mendapat serangan politik atau stigma inkonsistensi jabatan," kata Arya saat dihubungi, Kamis (5/9).
BACA JUGA: Fathanah Beli Rumah Rp 5,7 Miliar
Namun di sisi lain, menurut Arya, PDIP akan mengalami blunder politik jia mengusung nama capres selaian Jokowi. Pasalnya, ada tren publik menghendaki Jokowi sebagai capres. "Akan blunder bagi PDIP jika mewacanakan Mega atau di luar nama Jokowi," katanya.
Dia yakin, jika Jokowi yang diusung, maka elektabilitas PDIP juga akan mendongkrak. Hanya saja, sekali lagi Arya mengingatkan, persepsi bahwa Jokowi haus kekuasaan jika mau dicapreskan, akan sulit dicegah.
BACA JUGA: PDIP Pastikan Capres dari Jawa dan Pengalaman
Hal itu lah yang membuat sikap PDIP masing ngambang, tidak berani tegas mengusung nama Jokowi.
Sebelumya, Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDIP Djarot Saiful Hidayat menyatakan, semua memiliki peluang menjadi capres PDIP termasuk Jokowi. "Pak Jokowi kan kader internal," kata Djarot. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Diminta Segera Selesaikan Kasus Hambalang
Redaktur : Tim Redaksi