"Menurut kami, dengan dibentuknya tim GARD ini, dapat membantu semua pihak dalam mengalokasikan bantuan ke masyarakat yang terkena bencana
BACA JUGA: DPR Terbitkan Buku Melancong ke LN
Proses alokasi tersebut akan lebih lebih cepat dan efektif jika bandar udara siap menghadapi bencana alam yang datang tiba-tiba," terang Hemy dalam konferensi persnya di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta, Kamis (13/9).Untuk tahap awal, menurut Hemy pula, pihak DHL telah menjalankan proyek percontohan, dengan memilih dua bandara besar di Indonesia, yakni di Palu dan Makassar
Masih menurut Hemy, anggota timnya telah melakukan persiapan selama berbulan-bulan sejak dimulainya program percontohan tersebut
BACA JUGA: Pesantren Tidak Mencetak Teroris
Selain itu, mereka juga menggandeng beberapa mitra, antara lain United Nations Development Programme (UNDP), menjalin hubungan dengan Pemerintah RI serta organisasi-organisasi terkait untuk penanganan bencana, sekaligus menyampaikan informasi kepada pihak-pihak berwenang di kedua bandar udara tersebut.Dikatakan Hemy lagi, tim GARD DHL sendiri berencana untuk mengadakan program pelatihan on-site, serta meningkatkan evaluasi kapasitas di bandar udara lainnya yang terletak di daerah-daerah rawan bencana di wilayah Asia dan Amerika, pada tahun 2009 dan 2010 mendatang
Untuk Indonesia, tim kecil GARD melatih tiga pakar DHL setempat yang semuanya adalah relawan, yang kemudian bergabung dengan tim pelatihan untuk bekerjasama dengan sekitar 17 trainee atau pihak yang berwenang di bandar udara, anggota operasional bandar udara, serta badan penanggulangan bencana di bandar udara - dalam hal ini di Makassar dan Palu
BACA JUGA: Regulasi Tak Beres, Otda Tak Sukses
(cha/JPNN)BACA ARTIKEL LAINNYA... Eksekutor Nasrudin Disidang Selasa
Redaktur : Tim Redaksi