jpnn.com, BATAM - PT Pegatron, perusahaan asal Taiwan akan meresmikan pabriknya di Kawasan Industri Batamindo, Batam, Kepulauan Riau, pada Selasa (9/7) pukul 09.30 WIB.
Pegatron yang merupakan supplier komponen iPhone, itu beralamat di Lot nomor 5, Jalan Beringin, Kawasan Industri Batamindo, dan diperkirakan akan merekrut kurang lebih 1.000 tenaga operator.
BACA JUGA: Setahun 4 PMA Masuk Batamindo, Bukti Iklim Investasi di Batam Berangsur Membaik
Manager General Affair Batamindo, Tjaw Hoeing mengatakan acara akan dihadiri Gubernur Kepri, Nurdin Basirun dan Kepala BP Batam, Edi Putra Irawadi.
BACA JUGA: Ayah Bejat Intimi Anak Kandung, Setelah Hamil 8 Bulan Dipasung di Kamar
BACA JUGA: Tiga PMA di Batam Buka Lowongan Kerja, Butuh Ribuan Tenaga Kerja
"Acara diisi dengan rangkaian kegiatan seperti tanda tangan di batu prasasti, tur mengelilingi pabrik dan konferensi pers dengan media," jelasnya.
PT Pegatron Technology Indonesia berasal dari Taiwan. Perusahaan ini bergerak di bidang industri komputer, barang elektronik dan optik. Nilai investasi Rp 500 miliar dan akan merekrut 1.000 tenaga kerja.
BACA JUGA: BP Pastikan Pegatron Segera Beroperasi di Batam
Tjaw mengatakan pabrik Pegatron yang di Batamindo ini bersifat sebagai pendukung dari pabrik Pegatron lainnya di Sat Nusapersada.
"Di Batamindo nanti, Pegatron produksi komponen smarthome yang kemudian dikirim ke Sat Nusa untuk dirakit sampai menjadi barang siap dipasarkan," jelasnya.
Direktur Industri Elektronika dan Telematika Kementerian Perindustrian, Janu Suryanto meyakini kehadiran Pegatron akan membawa dampak positif bagi pertumbuhan industri di Batam.
BACA JUGA: Koalisi Jokowi-Ma'ruf Diminta Ajukan Menteri Eksekutor, Bukan Hanya Pandai Bicara
"Dengan adanya Pegatron, Insyaallah ekspor produk elektronika akan meningkat signifikan," ujarnya.
Sedangkan Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Batam, Rafki Rasyid mengatakan masuknya Pegatron ke Batam menjadi momentum kebangkitan ekonomi Batam.
"Ini dapat memberi tambahan keyakinan bagi investor lain untuk masuk ke Batam. Momentum ini harusnya bisa dimanfaatkan oleh pihak terkait yang ada di Batam, terutama para regulator," katanya.
Dia menyarankan agar pemerintah merancang formula mengenai harmonisasi perizinan terkait investasi yang selama ini tumpang tindih. "Sehingga nantinya tidak menyulitkan dunia usaha," katanya lagi.(leo)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Terpenting Bagi Investor Fasilitas dan Insentif, Bukan Statusnya
Redaktur & Reporter : Budi