Pelabuhan Besar Disiapkan Gunakan Layanan Elektronik

Jumat, 14 Mei 2010 – 17:37 WIB
JAKARTA- Pemerintah menargetkan selruuh pelabuhan besar di Indonesia harus menggunakan sistem pelayanan elektronik (paperless)Sistim ini diharapkan berlaku di seluruh pelabuhan besar paling lambat pada tahun 2014 mendatang

BACA JUGA: Lima Hotel BUMN di Bali Segera Direnovasi

Sehingga tujuan untuk memoderinisasi pelabuhan sesuai kebutuhan dan meningkatkan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP).

Deputi bidang koordinasi Industri dan Perdagangan Kementrian Koordinator Perekonomian, Edy Putra Irawati mengatakan bahwa untuk realisasi penggunaan system elektronik di pelabuhan besar tersebut, pemerintah membutuhkan dana sedikitnya Rp500-600 miliar


"Tahun ini yang kita ajukan anggarannya Rp100 miliar, namun untuk totalnya se Indonesia bisa sampai Rp500-600 miliar

BACA JUGA: Krisis Yunani tak Pengaruhi Indonesia

Tapi kami akan bertahap melakukannya, karena ada alat belum tentu bisa menggunakannya
Yang Rp500-600 miliar itu nanti untuk kebutuhan total nasional," jelas Edy Putra Irawati kepada wartawan, Jumat (14/5).

Ditambahkan, saat ini pihaknya masih terus melakukan berbagai kajian dan pendalaman, terutama terhadap beberapa komplain dari rencana usaha PTSP yang akan dilakukan oleh pemerintah tersebut

BACA JUGA: Kalau Milik Swasta, Kapan pun Bisa Dijual

Untuk merealisasikan sistem elektronisasi pelabuhan Indonesia, pemerintah sudah mulai melakukan pemasangan software sebagai langkah awal penerapan teknologi"Sementara untuk server saja kita butuh Rp175 miliarTargetnya 2014 pelabuhan paperless sudah tercapai," katanya.

Saat ini, imbuh dia, beberapa piloct projet paperless mulai dilakukanNamun penanganannya masih diserahkan kepada Ditjen Bea CukaiKe depan, DJBC hanya berfungsi sebagai regulator, sedangkan untuk operator paperless diharapkan tetap ada independensi.

"Tahun 2012 kami masih akan mengembangkan ke dalam duluNanti implementasinya di tahun 2013Saat ini sudah alat yang masih berfungsi di masing-masing inhouse, belum dalam satu indukSekarang  kami inginkan agar itu disatukanKalau  tahun 2010 sudah dibelikan, sebenarnya sudah bisa jalan pada tahun 2012Namun karena mundur, akan mundur juga," kata Edy.(afz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... PLN Kantongi Dokumen AMDAL PLTA Asahan III


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler