jpnn.com - PABEAN CANTIAN – Pelabuhan Tanjung Perak semakin padat. Jumlah kapal yang keluar masuk pun melampaui kapasitas yang telah ditetapkan. Kondisi itu meningkatkan kerawanan terjadinya kecelakaan di alur pelayaran barat Surabaya (APBS).
Kapasitas pergerakan kapal ditetapkan sebanyak 27 ribu setiap tahun atau 13.500 kapal yang keluar masuk pelabuhan setiap tahun. Sementara itu, jumlah kapal yang masuk dan keluar melebihi kapasitas tersebut.
BACA JUGA: Penjualan Meningkat, Laba Lenovo Naik 28,7 Persen
Berdasar data PT Pelindo III, terdapat 20.500 kapal yang keluar dan masuk pelabuhan pada 2012. Setahun berikutnya, jumlahnya terus bertambah. Yakni, 21.500 kapal yang bersandar dan meninggalkan pelabuhan. Menurut Kepala Humas PT Pelindo III Edi Priyanto, banyaknya kapal yang masuk pelabuhan menandakan perkembangan ekonomi di wilayah Jatim dan sekitarnya. Namun, dari sisi keselamatan pelayaran, kondisi seperti itu tidak aman. ”Ini sangat membahayakan alur pelayaran,” terangnya.
Dampak overkapasitas tersebut adalah rawannya terjadi kecelakaan di laut. Edi lantas mencontohkan kecelakaan laut di Gresik pada 13 Mei lalu. Saat itu kapal MV Elegency menyenggol bangkai KM Journey. Akibatnya, MV Elegency kandas. ”KM Journey juga korban kecelakaan laut. Sekarang bangkainya mengakibatkan kecelakaan serupa,” paparnya.
BACA JUGA: Produsen Kedelai Edame Incar Pasar Australia dan Timur Tengah
Meski begitu, Edi mengatakan, baik pemerintah maupun PT Pelindo III tidak bisa melarang kapal yang keluar masuk pelabuhan. Jika sudah memenuhi syarat, tidak ada alasan untuk melarang kapal masuk pelabuhan. Yang bisa dilakukan hanya mengatur keluar masuk kapal. Misalnya, saat harus bersandar. Jika belum memungkinkan untuk bersandar karena masih penuh, kapal yang baru datang harus menunggu. ”Kapasitas pergerakan hanya sebagai patokan,” kata dia. Solusi untuk mengatasi persoalan tersebut adalah melakukan pendalaman dan pelebaran alur pelayaran. (lum/c7/ai)
BACA JUGA: Dahlan Iskan Pernah Berikan Gajinya untuk Dirut PT Pelni
BACA ARTIKEL LAINNYA... Momen Beli Saham Unggulan
Redaktur : Tim Redaksi