jpnn.com, SURABAYA - Ketua Forum Daerah (Forda) Usaha Kecil Menengah (UKM) Jawa Timur Mifta mengatakan, tidak semua produk UKM bisa dipasarkan secara online.
“Produk-produk yang untuk end user itu (dipasarkan) online memang tepat. Namun, selain itu, belum. Masih perlu penataan lagi,” terang Mifta, Selasa (26/2).
BACA JUGA: BMT UGT Sidogiri Berhasil Tingkatkan SHU
Sejauh ini, produk-produk UKM Jatim yang masuk pasar online berupa fashion, alas kaki, mukena, dan aksesori mobil.
Sementara itu, produk pertanian atau komponen mesin agrikultur belum bisa diperjualbelikan secara online.
BACA JUGA: Lewat Cara ini Adx Asia Dukung UKM Go Online
Karena itu, Mifta mengharapkan bimbingan dan bantuan pemerintah agar para pelaku UKM Jatim bisa bersaing di pasar online.
Menurut dia, saat ini para pelaku UKM masih membutuhkan edukasi soal keamanan pembayaran dan pengiriman barang.
BACA JUGA: Pajak Tidak Hambat UKM
Mifta mengatakan, para pelaku UKM yang sudah merambah pasar online memang bisa meningkatkan penjualan.
Permintaan terhadap produk mereka meningkat karena pasar yang dijangkau pun semakin luas.
’’Mereka yang sudah pengalaman di (pasar) online, pendapatannya bisa naik lima hingga sepuluh persen,” ujar Mifta.
Awal tahun ini, bisnis UKM bakal stagnan. Mifta menyebut pemilu April sebagai penyebab utama para pelaku bisnis menahan diri untuk tidak bertransaksi.
Ada juga yang sudah bertransaksi. Namun, menunda pembayaran sampai pemilu usai.
”Penjualan baru kami genjot pada semester kedua tahun ini,” tegas Mifta. (ell/c7/hep)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kawasan Eks Dolly jadi Kampung Telur Asin
Redaktur : Tim Redaksi